Upgrade Gaya Hidup YOLO ke YONO, Bikin Keuangan Masa Tua Glowing dengan DPLK

Arintha Widya - Kamis, 6 Februari 2025
Persiapan keuangan masa tua dengan mengubah gaya hidup YOLO ke YONO.
Persiapan keuangan masa tua dengan mengubah gaya hidup YOLO ke YONO. Instagram @cerita_parapuan

Beberapa fakta mengkhawatirkan terkait keuangan masyarakat Indonesia di dalam materi yang disampaikan Rista, antara lain:

  • Investasi bodong: Dana yang tersedot mencapai Rp139,674 triliun (OJK, 2023).
  • Judi online: 2,37 juta masyarakat terjerat dengan aliran dana Rp303 triliun (PPATK, 2024).
  • Pinjaman online dan paylater: 129 juta orang memiliki utang Rp900 triliun, namun hanya 30,61% untuk sektor produktif (OJK, 2024).
  • Kurangnya tabungan: 70% masyarakat tidak memiliki tabungan karena berbagai alasan, seperti pendapatan yang tidak cukup (28,2%) dan kebiasaan membelanjakan uang langsung (34,5%) (AFPI, 2024).
  • Tidak punya dana darurat: 90% masyarakat Indonesia tidak memiliki dana darurat (OJK, 2021).

Solusi: Gaya Hidup YONO (You Only Need One)

Gaya hidup YONO berfokus pada kebutuhan esensial, bukan keinginan berlebihan. Sederhananya, YOLO cenderung boros sedangkan YONO lebih ke arah berhemat.

"YONO ini adalah punya kesadaran penuh bahwa bagaimana cara mengelola keuangan, bagaimana cara menjaga keuangan, bagaimana cara menggunakan keuangan," papar Rista.

"Sehingga nanti keuangan ini bisa mewujudkan tujuan keuangan kita untuk jangka panjang. Kalau YOLO, barang lucu-lucu dibeli. Tapi kalau YONO ini lebih ke kualitasnya, bukan ke kuantitas," imbuhnya.

Dengan mengurangi pengeluaran tidak perlu dan mengalokasikan lebih banyak dana untuk tabungan serta investasi, stabilitas keuangan jangka panjang dapat terjaga.

Menjalankan gaya hidup YONO bisa memberikan sejumlah keuntungan, meliputi:

  • Stabilitas keuangan lebih baik.
  • Mengurangi stres akibat masalah keuangan.
  • Mempersiapkan masa pensiun yang lebih nyaman.

Apabila YOLO membuat kita tidak memikirkan masa depan keuangan, maka YONO menyadarkan kita untuk mulai menyiapkan keuangan di masa pensiun nanti sedari sekarang.

Kapan Harus Memulai Perencanaan Keuangan untuk Pensiun?

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Upgrade Gaya Hidup YOLO ke YONO, Bikin Keuangan Masa Tua Glowing dengan DPLK