Apa yang Terjadi saat Anak Terpapar Konten Pornografi di Internet?

Saras Bening Sumunar - Jumat, 7 Februari 2025
Hal yang terjadi jika anak terpapar konten pornografi.
Hal yang terjadi jika anak terpapar konten pornografi. Freepik

Parapuan.co - Kemajuan digital membuat seseorang mudah mengakses apa pun di internet.

Di sisi lain, situasi ini menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi orang tua, termasuk bahaya paparan konten negatif yang mengandung unsur pornografi.

Konten pornografi ini bisa berupa video, gambar, tulisan, animasi, kartun, hingga suara dengan tujuan untuk menyebabkan gairah seksual pada pemirsanya.

Merujuk pada laman Family Studies, sekitar 93 persen anak laki-laki dan 63 persen anak perempuan melaporkan telah terpapar konten pornografi di internet sebelum usia 18 tahun, dengan usia rata-rata paparan pertama adalah 12 tahun.

Berdasarkan data tersebut, bisa diartikan bahwa anak-anak saat ini tumbuh dalam lingkungan budaya seksual yang terlalu bebas.

Alhasil ketika anak memasuki usia remaja, mereka dengan bebas mencari informasi yang ingin diketahui, termasuk tentang pornografi.

Oleh karena itu, penting untuk memahami konsekuensi ketika paparan pornografi dimulai saat usia anak masih muda. 

Ketika Anak Terpapar Konten Pornografi

Paparan konten pornografi terbukti sangat merugikan anak dan remaja.

Baca Juga: 3 Cara Melindungi Anak dari Bahaya Konten Pornografi di Dunia Digital

Paparan dini konten pornografi ini kerap dikaitkan dengan hasil perkembangan yang negatif.

Misalnya penerimaan lebih besar terhadap pelecehan seksual, aktivitas seksual pada usia dini, pemeriksaan, penerimaan sikap negatif, harapan yang tidak realistis akan aktivitas seksual, hingga agresi seksual.

Paparan dini terhadap pornografi ini juga meningkatkan timbulnya depresi dan masalah hubungan.

Sebuah studi tahun 2009 yang dilakukan oleh Gustavo Mesch menemukan bahwa remaja yang terpapar konten pornografi kurang terintegrasi secara sosial.

Masalah lainnya, konten pornografi dapat menyebabkan masalah kesehatan mental, termasuk depresi dan kecemasan.

Semakin banyak paparan konten pornografi, maka semakin besar pula masalah kesehatan mental yang dihadapi di kemudian hari.

Sementara menurut penelitian yang diterbitkan dalam Child Abuse Review pada tahun 2009, paparan pornografi dapat menyebabkan gangguan emosional.

Hal tersebut memengaruhi cara mereka berinteraksi dengan orang lain dan memandang seksualitas secara umum.

Penggunaan pornografi di kalangan remaja juga ditemukan dapat memengaruhi prestasi akademik dan kesehatan mental saat masa dewasa .

Mengetahui berbagai bahaya konten pornografi pada anak, diperlukan peran orang tua, lembaga pendidikan, hingga pemerintah untuk memberantas dan menghapusnya.

Dengan begitu, semua pihak bisa bekerja sama untuk mewujudkan Generasi Indonesia Emas 2045 mendatang.

Baca Juga: Menteri Komdigi: Indonesia Masuk 4 Besar Dunia Kasus Konten Pornografi Anak

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Apa yang Terjadi saat Anak Terpapar Konten Pornografi di Internet?