Kesehatan Adalah Hak yang Harus Dipenuhi Secara Adil dan Merata, Termasuk untuk Perempuan

Saras Bening Sumunar - Rabu, 12 Februari 2025
Kesehatan menjadi hal yang perlu dipenuhi termasuk untuk perempuan.
Kesehatan menjadi hal yang perlu dipenuhi termasuk untuk perempuan. Freepik

Parapuan.co - Veronica Tan, Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Wamen PPPA) menegaskan bahwa kesehatan merupakan salah satu aspek fundamental dari kesejahteraan manusia, termasuk perempuan.

Apalagi, ada beberapa penyakit ganas yang rentan menyerang perempuan hingga menyebabkan kematian.

Jenis penyakit seperti kanker payudara, kanker serviks, sampai kanker paru-paru sangat berisiko pada perempuan.

Oleh karenanya, penting bagi berbagai pihak untuk mewujudkan kebijakan kesehatan yang adil juga merata.

Veronica Tan menjelaskan bahwa kesehatan merupakan hak yang harus dipenuhi secara adil dan merata, seperti yang tertuang dalam Pancasila sila kelima.

"Sila kelima yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menegaskan bahwa akses terhadap layanan kesehatan harus tersedia bagi semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali," tegas Veronica Tan.

"Hal ini termasuk kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, lansia, dan masyarakat miskin yang harus mendapat prioritas dalam kebijakan kesehatan," imbuhnya.

Lebih jauh lagi, Wamen PPPA juga menyoroti jika kesehatan masuk dalam tujuan pembangunan Indonesia Emas 2045.

Hal ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, khususnya dalam program Kesehatan untuk Semua.

Baca Juga: Penderitaan Perempuan Dikomersilkan Lewat Film dari Kisah Nyata, Eksploitasi atau Edukasi?

Selain itu, kesetaraan gender menjadi bagian dari landasan transformasi ketahanan sosial dan budaya, yang diintegrasikan dalam seluruh arah pembangunan nasional.

Komitmen ini juga diperkuat melalui Asta Cita Presiden Prabowo-Gibran, terutama dalam memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan HAM, serta memperkuat pembangunan SDM, pendidikan, dan kesehatan.

"Meskipun berbagai kebijakan telah diterapkan, kesenjangan kualitas layanan kesehatan antar daerah masih menjadi tantangan. Banyak daerah terpencil yang belum memiliki akses terhadap fasilitas kesehatan yang memadai, baik dari segi infrastruktur maupun tenaga medis," kata Wamen PPPA.

"Pemerintah daerah memegang peran kunci dalam memastikan distribusi fasilitas dan tenaga kesehatan yang merata. Oleh karena itu, perlu adanya kebijakan yang berpihak pada daerah tertinggal, serta program peningkatan kompetensi tenaga kesehatan guna menjamin standar pelayanan yang setara di seluruh wilayah," ujarnya.

Masalah Kesehatan Mental yang Juga Menjadi Perhatian

Di sisi lain, Wamen PPPA mengatakan kesehatan mental masih menjadi isu yang sering terabaikan.

Banyak masyarakat yang masih menghadapi keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan mental.

Pemerintah perlu memperkuat layanan kesehatan jiwa di tingkat komunitas, dengan membangun pusat konseling dan penyuluhan yang dapat menjangkau kelompok rentan, termasuk perempuan dan anak-anak.

Baca Juga: Perempuan Rentan Jadi Korban, Kenali Bentuk-Bentuk Kekerasan dalam Rumah Tangga

Belum banyak diketahui bahwa masalah kesehatan reproduksi juga menjadi penyebab utama kesehatan yang buruk dan kematian bagi perempuan usia subur, khususnya di negara berkembang, termasuk Indonesia.

Dalam upaya mewujudkan sistem kesehatan yang lebih inklusif dan berperspektif gender, Wamen PPPA menyampaikan pemerintah perlu memperkuat ketahanan pangan sebagai bagian dari strategi kesehatan.

Perempuan memiliki peran besar dalam pengelolaan dan produksi pangan, sehingga kebijakan ketahanan pangan harus melibatkan mereka secara aktif.

Selain itu, penting untuk melakukan analisis kebijakan kesehatan guna mengidentifikasi dan mengatasi kesenjangan gender dalam layanan kesehatan, khususnya dalam isu kesehatan reproduksi, kesehatan ibu dan anak, serta kekerasan berbasis gender.

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Modus Profesi Ibu Pengganti, Perempuan di Thailand Jadi Korban Perdagangan Sel Telur Manusia