Menurutnya, kini juga makin banyak stable yang menawarkan paket latihan berkuda yang dengan harga yang lebih terjangkau.
Diingatkan oleh Nabila, ketika berkuda, kita akan menjadi satu tim dengan hewan yang ditunggangi.
"Jadi kudanya harus kita kasih makan, ada perawatannya, ada biaya dokter. Jadi mahal itu bukan karena mereka (stable) taro harga mahal, tapi karena memang our partner (kuda) harus dirawat juga," jelasnya.
Selain itu, saat berkuda, Nabila selalu menganggap kuda yang ditungganginya adalah partner.
Sehingga penting untuk membangun koneksi yang kuat dengan kuda yang ditungganginya tersebut.
Disampaikan juga oleh Nabila, bahwa kesiapan mental adalah hal penting yang perlu dimiliki oleh para equestrian.
"Sama seperti olahraga lainnya udah pasti ada risiko, cuman kalau kita berkuda di tempat yang memang proper dan pembinaannya benar, udah pasti minimal risiko," ujar Nabila.
Menyiapkan Anak agar Cinta Berkuda
Mencintai kuda sejak remaja membuat Nabila turut ingin menularkannya kepada kedua buah hatinya.
Baca Juga: Bisa Naik Kuda, Ini Tips Berkunjung di Hidden Gem The Ranch Puncak
Ia pun punya trik untuk membiasakan putra putrinya untuk terbiasa dengan olahraga berkuda.
"Anak-anak aku, mereka dari kecil sudah keliatan naturalnya mereka suka dengan olahraga berkuda. Biasanya kan kita suka ada tuh seperti ojek kuda di Puncak atau di Bandung, biasanya kan ada anak yang keliatan passion-nya pengen naik kuda. Biasanya dari awal keliatan di situ.
Pada tahap berikutnya, anak bisa mulai dikenalkan dengan tahapan ponny ride.
Di tahapan ini, biarkan anak mengikuti gerakan natural dari kuda yang ditungganginya, sambil dibantu pegang oleh orang tuanya.
"Nanti kalau sudah enam sampai tujuh tahun, itu baru dia bisa ikutan lesson yang dilepas," tambahnya lagi.
(*)