Parapuan.co - Nabila Syakieb adalah salah satu aktris muda Indonesia yang telah membuat namanya dikenal di dunia hiburan.
Namun, tidak banyak orang yang tahu bahwa Nabila juga memiliki hobi yang jarang digeluti banyak orang, yaitu olahraga berkuda.
"Awalnya memang aku suka hewan kuda. Seiring berjalannya waktu, aku makin menggeluti olahraga berkuda," cerita Nabila.
Aktris sinetron ini mulai menekuni dunia profesional berkuda sejak duduk di bangku SMA.
"Umur 16-18 tahun dan langsung masuk equestrian. Untuk diketahui, equestrian dan pacu kuda itu beda yah," jelasnya.
Untuk menekuni dunia pacu kuda, kita perlu menjadi seorang joki, yang menurut Nabila membutuhkan pembinaan yang lebih serius.
Bahkan diakuinya, untuk menjadi joki membutuhkan mental yang sangat kuat.
"Cuman kalau di equestrian, aku rasa semua orang punya kesempatan yang sama. Asal dia mau mencoba, dari semua kalangan lapisan masyarkat bisa coba," ujarnya lagi.
Namun sayang, diakuinya masih banyak orang yang berpikir bahwa berkuda bukan termasuk olahraga.
Baca Juga: Hidupkan Tradisi Pacuan Kuda, Ini Rangkaian Acara yang Akan Diadakan di 2025
"Banyak orang mikir yang olahraga itu kudanya, rider-nya cuman duduk," ujarnya.
Menurutnya, mispersepsi ini yang membuat sebagian orang memandang sebelah mata pada olahraga berkuda.
"Padahal sebenarnya, kita benar-benar olahraga. Enggak mungkin kalau kita cuman duduk aja, kudanya enggak bakal ngapa-ngapain, enggak bakal gerak," jelasnya.
Diingatkan oleh Nabila, berkuda tidak segampang yang orang bilang.
"Tinggal duduk dan the horse will do everything? Enggak kaya gitu," tambahnya.
Di sisi lain, citra berkuda yang mewah dan mahal, membuat banyak orang enggan mencoba olahraga ini.
Namun menurut Nabila, anggapan tersebut sudah mulai pudar, terutama beberapa tahun belakangan ini.
"Kalau dulu, peminatnya dan stable belum banyak. Tapi sekarang menurut aku stable itu udah banyak banget, dan tidak semua stable mematok harga yang mahal," cerita Nabila.
Baca Juga: Berkuda Bukan Hanya Baik untuk Kesehatan Tubuh Tapi Juga Mental
Menurutnya, kini juga makin banyak stable yang menawarkan paket latihan berkuda yang dengan harga yang lebih terjangkau.
Diingatkan oleh Nabila, ketika berkuda, kita akan menjadi satu tim dengan hewan yang ditunggangi.
"Jadi kudanya harus kita kasih makan, ada perawatannya, ada biaya dokter. Jadi mahal itu bukan karena mereka (stable) taro harga mahal, tapi karena memang our partner (kuda) harus dirawat juga," jelasnya.
Selain itu, saat berkuda, Nabila selalu menganggap kuda yang ditungganginya adalah partner.
Sehingga penting untuk membangun koneksi yang kuat dengan kuda yang ditungganginya tersebut.
Disampaikan juga oleh Nabila, bahwa kesiapan mental adalah hal penting yang perlu dimiliki oleh para equestrian.
"Sama seperti olahraga lainnya udah pasti ada risiko, cuman kalau kita berkuda di tempat yang memang proper dan pembinaannya benar, udah pasti minimal risiko," ujar Nabila.
Menyiapkan Anak agar Cinta Berkuda
Mencintai kuda sejak remaja membuat Nabila turut ingin menularkannya kepada kedua buah hatinya.
Baca Juga: Bisa Naik Kuda, Ini Tips Berkunjung di Hidden Gem The Ranch Puncak
Ia pun punya trik untuk membiasakan putra putrinya untuk terbiasa dengan olahraga berkuda.
"Anak-anak aku, mereka dari kecil sudah keliatan naturalnya mereka suka dengan olahraga berkuda. Biasanya kan kita suka ada tuh seperti ojek kuda di Puncak atau di Bandung, biasanya kan ada anak yang keliatan passion-nya pengen naik kuda. Biasanya dari awal keliatan di situ.
Pada tahap berikutnya, anak bisa mulai dikenalkan dengan tahapan ponny ride.
Di tahapan ini, biarkan anak mengikuti gerakan natural dari kuda yang ditungganginya, sambil dibantu pegang oleh orang tuanya.
"Nanti kalau sudah enam sampai tujuh tahun, itu baru dia bisa ikutan lesson yang dilepas," tambahnya lagi.
(*)