Advertorial

Memahami Mata Uang Bitcoin (BTC) dan Binance Coin (BNB)

Yasmin FE,ADV PI - Kamis, 13 Februari 2025
Ilustrasi aset kripto
Ilustrasi aset kripto DOK. Freepik

Parapuan.co - Mata uang kripto (cryptocurrency) adalah aset digital yang menggunakan teknologi blockchain untuk mencatat transaksi secara aman dan transparan tanpa keterlibatan pihak ketiga seperti bank.

Mata uang ini bersifat desentralisasi. Artinya, mata uang ini tidak dikendalikan oleh pemerintah atau institusi keuangan tertentu.

Bitcoin (BTC) adalah mata uang kripto pertama yang diciptakan pada 2009 oleh seseorang atau kelompok dengan nama samaran Satoshi Nakamoto.

Hingga 2025, Bitcoin masih menjadi aset digital paling berharga dan banyak digunakan di seluruh dunia. Tak terkecuali, pasar investasi Indonesia.

Dilansir dari aplikasi pertukaran (exchange) dan investasi kripto, PINTU, harga 1 BTC dalam 24 jam terakhir adalah Rp 1.667.168.106.

Angka ini mengalami penurunan 0,45 persen, dengan pergerakan yang juga mengalami penurunan 2,46 persen dalam sepekan.

Grafik BTC menunjukkan fluktuasi yang signifikan sejak pertama kali diperkenalkan di pasar Indonesia. Meski begitu, BTC tetap menjadi salah satu aset digital yang paling diminati di Indonesia.

Faktor yang memengaruhi harga BTC

Harga Bitcoin (BTC) dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari sisi global maupun lokal. Berikut rinciannya.

1. Permintaan dan penawaran

Ketika banyak orang berminat untuk membeli Bitcoin, sementara pasokannya terbatas, harga cenderung meningkat. Sebaliknya, jika lebih banyak orang yang menjual, harga dapat mengalami penurunan.

2. Berita dan sentimen pasar

Apabila terdapat kabar baik, seperti legalisasi Bitcoin oleh suatu negara, harga cenderung mengalami kenaikan. Sebaliknya, jika muncul berita buruk, seperti larangan dari pemerintah, harga dapat menurun.

3. Nilai tukar Rupiah vs Dolar AS

Karena Bitcoin sering diperdagangkan dalam dolar, nilai tukar rupiah terhadap dollar juga memengaruhi harga BTC dalam rupiah.

4. Teknologi dan penggunaan Bitcoin

Jika semakin banyak orang dan perusahaan mulai menggunakan Bitcoin seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, maka harga Bitcoin berpotensi naik akibat peningkatan permintaan.

5. Perubahan di Jaringan Bitcoin

Setiap beberapa tahun, jumlah Bitcoin yang bisa ditambang berkurang (halving). Ini membuat Bitcoin semakin langka, yang biasanya membuat harga naik.

Baca Juga: Panduan dan Istilah Penting Investasi untuk Investor Pemula

Apa itu Binance Coin (BNB)?

Selain Bitcoin, ada juga ribuan mata uang kripto lainnya, termasuk Binance Coin (BNB).

Binance Coin (BNB) adalah mata uang kripto yang dibuat oleh bursa kripto terbesar di dunia, Binance.

Awalnya, BNB digunakan sebagai token untuk diskon biaya perdagangan di Binance Exchange. Namun, kini BNB memiliki berbagai fungsi lain. Berikut daftarnya kelebihannya.

  1. Investor bisa menikmati diskon khusus saat membayar biaya transaksi di Binance Exchange.
  2. BNB digunakan sebagai biaya gas di Binance Smart Chain (BSC).
  3. BNB digunakan untuk mendukung dan memperkuat ekosistem DeFi serta NFT dalam jaringan Binance.
  4. Memfasilitasi pembelian aset digital dan pembayaran di merchant yang menerima BNB.

Berdasarkan data dari PINTU, harga BNB IDR dalam rupiah saat ini adalah Rp 10.885.569.

Dalam 24 jam terakhir, harga BNB mengalami penurunan sebesar 0,91 persen. Selain itu, dalam sepekan terakhir, XRP juga mengalami penurunan sebesar 4,27 persen.

Agar nilai dan jumlah BNB tetap terjaga, Binance secara rutin melakukan penghangusan (burning).

Penghangusan ini berarti Binance akan membeli kembali sejumlah BNB dari pasar dan kemudian menghancurkannya.

Dengan begitu, total pasokan BNB yang tersedia akan berkurang dan diharapkan dapat meningkatkan nilai BNB di pasar.

Faktor yang memengaruhi harga BNB

Sama seperti BTC, popularitas BNB di Indonesia juga terus meningkat, seiring dengan berkembangnya ekosistem mata uang kripto.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi harga BNB di pasar. Berikut daftarnya.

1. Permintaan dan penawaran

Sama seperti aset lainnya, harga BNB dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran di pasar.

Jika permintaan BNB tinggi sementara pasokan terbatas, harga cenderung naik. Sebaliknya, jika pasokan lebih tinggi dari permintaan, harga bisa turun.

2. Keberhasilan ekosistem Binance

Aktivitas dalam ekosistem Binance, termasuk volume perdagangan di Binance Exchange dan adopsi Binance Smart Chain juga memengaruhi harga BNB.

Semakin banyak pengguna yang terlibat dalam platform dan produk Binance, semakin tinggi potensi peningkatan nilai BNB.

Baca Juga: Prosesnya Kompleks, Mining Bitcoin Ternyata Butuh Daya Komputasi Besar

3. Pembakaran rutin BNB

Seperti yang disebutkan sebelumnya, pengurangan pasokan dapat meningkatkan nilai BNB, karena aset menjadi semakin langka.

4. Regulasi

Perubahan dalam regulasi pemerintah terhadap mata uang kripto dapat berdampak signifikan pada harga BNB.

 Regulasi yang mendukung dapat mendorong adopsi lebih lanjut, sementara regulasi yang ketat atau larangan dapat menurunkan minat investor.

5. Inovasi teknologi

Setiap inovasi teknologi yang dilakukan oleh Binance, seperti pengenalan proyek baru atau peningkatan teknologi blockchain, dapat meningkatkan kegunaan dan daya tarik BNB, sehingga berdampak pada nilainya.

6. Sentimen pasar

Sentimen pasar yang lebih luas terhadap mata uang kripto juga memengaruhi harga BNB. Faktor eksternal, seperti fluktuasi harga Bitcoin atau peristiwa ekonomi global, dapat menciptakan efek limpahan yang memengaruhi semua mata uang kripto, termasuk BNB.

Dengan berbagai keunggulan ini, BNB menjadi salah satu pilihan menarik bagi investor yang ingin memanfaatkan potensi pertumbuhan di pasar mata uang kripto sambil tetap mendapatkan manfaat dari keterlibatan dalam ekosistem Binance.

Namun, sebelum berinvestasi, pastikan untuk melakukan Do Your Own Research (DYOR) dan gunakan uang dingin agar tidak terpengaruh oleh volatilitas pasar.

Penulis:
Editor: Sheila Respati
REKOMENDASI HARI INI

Memahami Mata Uang Bitcoin (BTC) dan Binance Coin (BNB)