Parapuan.co - Tidak semua suara yang dikeluarkan anak dapat dikategorikan sebagai bicara yang sebenarnya.
Ada dua kriteria utama yang menentukan apakah seorang anak benar-benar berbicara atau hanya sekadar meniru suara tanpa memahami maknanya.
Pertama, anak harus memahami arti kata yang diucapkannya dan mampu menghubungkannya dengan objek atau konsep yang sesuai.
Misalnya, ketika anak mengatakan "susu," kata tersebut harus benar-benar merujuk pada susu, bukan sekadar cairan apa pun yang ia minum.
Kedua, kata-kata yang diucapkan anak harus dapat dimengerti oleh orang lain. Jika hanya anak sendiri yang memahami makna ucapannya, maka hal itu belum bisa dikatakan sebagai bicara yang sesungguhnya.
Sering kali, perkembangan kosakata anak mengalami hambatan karena orang tua hanya berfokus pada kejelasan pengucapan tanpa memastikan bahwa anak benar-benar memahami makna dari kata yang diucapkannya.
Banyak yang mengira bahwa jika anak sudah mampu menghafalkan dan mengucapkan kata dengan benar, maka ia otomatis mengetahui artinya.
Padahal, pemahaman kata sama pentingnya dengan kemampuan mengucapkannya.
Menurut ahli, berbicara adalah sarana komunikasi yang memungkinkan seseorang menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain.
Baca Juga: Mengenal Karakteristik Temperamen Bayi, Ada yang Mudah dan Sulit
Untuk bisa berkomunikasi dengan baik, seorang anak harus mampu memahami maksud pembicaraan serta mengekspresikan dirinya dengan jelas.
Sampai usia 18 bulan, komunikasi anak masih harus diperkuat dengan isyarat, seperti menunjuk benda yang dimaksud.
Memasuki usia dua tahun, anak umumnya sudah bisa memahami beberapa perintah sederhana.
Sebelum anak dapat berbicara dengan lancar, mereka akan melalui tahap komunikasi awal yang disebut prabicara.
Pada tahap ini, anak berkomunikasi melalui berbagai cara, seperti menangis untuk mengekspresikan kebutuhan, berceloteh atau mengoceh yang menjadi dasar perkembangan bahasa, menggunakan isyarat untuk menunjuk atau meminta sesuatu, serta menunjukkan ekspresi emosi melalui mimik wajah atau gerakan tubuh.
Dari semua bentuk komunikasi awal ini, berceloteh menjadi yang paling penting karena merupakan langkah awal dalam perkembangan kemampuan berbicara.
Oleh karena itu, orang tua perlu memberikan stimulasi yang tepat agar anak dapat mengembangkan keterampilan bahasanya secara baik.
Baca Juga: Bagaimana Sebaiknya Merespons Tangisan Bayi?