Mitos Demam dan Flu pada Anak yang Dipercaya Orang Tua, Ahli Ungkap Faktanya

Arintha Widya - Jumat, 14 Februari 2025
Mitos soal demam dan flu anak, serta faktanya menurut ahli.
Mitos soal demam dan flu anak, serta faktanya menurut ahli. ozgurcankaya

Baca Juga: Efek Samping setelah Imunisasi, Kenali Apa Itu KIPI dan Penanganannya

CDC tidak merekomendasikannya untuk anak-anak dengan asma, orang dengan kondisi medis tertentu, atau mereka yang memiliki sistem imun lemah.

8. Mitos: Setelah Terkena Flu Sekali, Tubuh Akan Kebal

Fakta: Flu memiliki banyak strain berbeda, sehingga seseorang bisa terkena flu lebih dari sekali dalam setahun.

Kekebalan terhadap satu jenis virus tidak menjamin perlindungan terhadap jenis lainnya. Flu juga berbeda dengan pilek, COVID-19, atau infeksi lain seperti pneumonia.

9. Mitos: Pilek Bisa Berubah Menjadi Flu

Fakta: Pilek dan flu disebabkan oleh virus yang berbeda, sehingga pilek tidak akan berubah menjadi flu.

Flu biasanya lebih parah daripada pilek, dengan gejala seperti demam tinggi, nyeri tubuh, dan kelelahan ekstrem.

10. Mitos: Flu Tidak Berbahaya

Fakta: Flu bisa menyebabkan komplikasi serius seperti pneumonia, bronkitis, atau infeksi bakteri sekunder.

Baca Juga: Anak Mengalami Batuk Pilek di Musim Hujan, Perlu Obat Antibiotik?

CDC memperkirakan bahwa setiap tahun antara 12.000 hingga 52.000 orang meninggal akibat flu, sementara ratusan ribu lainnya harus dirawat di rumah sakit.

Kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan orang dengan penyakit kronis lebih berisiko mengalami komplikasi serius akibat flu.

11. Mitos: Obat Flu Bisa Menyembuhkan Pilek Juga

Fakta: Obat antivirus seperti Tamiflu hanya efektif melawan flu, bukan pilek atau penyakit lainnya.

Jika seseorang mengalami flu berat, dokter mungkin akan meresepkan obat antivirus, tetapi untuk pilek, perawatan terbaik adalah istirahat dan menjaga hidrasi tubuh.

12. Mitos: Susu dan Produk Olahan Susu Harus Dihindari Saat Flu

Fakta: Banyak orang percaya bahwa susu dapat meningkatkan produksi lendir, tetapi ini tidak benar.

Dr. James Steckelberg dari Mayo Medical School menjelaskan bahwa meskipun susu bisa membuat lendir terasa lebih kental, itu tidak menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak lendir.

Justru, produk susu seperti susu hangat atau sup krim dapat membantu meredakan tenggorokan yang sakit dan memberikan asupan nutrisi yang dibutuhkan saat sakit.

Kawan Puan percaya mitos yang mana, nih? Sekarang kamu sudah tahu faktanya, jadi lebih paham tentang kondisi demam dan flu pada anak.

Baca Juga: Flu Singapura Rentan Menyerang Anak di Bawah 5 Tahun, Kenali Gejalanya

(*)

Sumber: Parents
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Kamu Tidak Gagal, Begini Tips Menerima Penolakan dalam Mencari Kerja