5 Kesalahan Finansial yang Harus Dihindari agar Lebih Hemat Uang

Arintha Widya - Senin, 17 Februari 2025
Kesalahan finansial yang harus dihindari agar lebih hemat.
Kesalahan finansial yang harus dihindari agar lebih hemat. fizkes

Parapuan.co - Mengelola keuangan dengan bijak adalah keterampilan penting yang sayangnya tidak diajarkan secara langsung di sekolah.

Banyak orang membuat kesalahan finansial yang menghambat upaya mereka dalam menabung dan mencapai kestabilan ekonomi.

Untuk menghindari hal tersebut, berikut ini beberapa kesalahan finansial yang harus dihindari agar lebih hemat uang seperti merangkum Your Tango!

1. Tidak Mempelajari Cara Belanja dengan Bijak

Salah satu langkah awal dalam mengelola keuangan adalah memahami bagaimana uang keluar dari dompetmu.

Jangan terburu-buru memangkas semua pengeluaran, seperti kopi favorit atau makanan enak di akhir pekan.

Sebagai gantinya, cobalah untuk menjalani minggu yang normal dan catat semua pengeluaran.

Banyak aplikasi perbankan saat ini memiliki fitur untuk mengategorikan pengeluaranmu, sehingga lebih mudah dianalisis.

Setelah memahami pola pengeluaran, kamu bisa menentukan mana yang benar-benar esensial dan mana yang bisa dikurangi.

Baca Juga: Persiapan Lebaran 2024, Ini Tips Membelanjakan Uang THR agar Tak Boros

Mengetahui pengeluaran secara mendalam membantu dalam membuat keputusan keuangan yang lebih bijaksana tanpa mengorbankan kebahagiaan.

2. Menghamburkan Uang Tanpa Kontrol

Salah satu kesalahan paling umum dalam finansial adalah pengeluaran impulsif. Beberapa alasan utama orang menghamburkan uang tanpa kendali antara lain:

  • Kurangnya kesabaran dalam membeli sesuatu.
  • Hubungan yang kurang sehat dengan uang.
  • Belanja impulsif untuk memuaskan emosi sesaat.

Misalnya, membeli ponsel baru hanya karena teman memilikinya, ikut liburan yang tidak sesuai anggaran demi menghindari rasa takut ketinggalan (FOMO), atau membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan dengan alasan ingin memberi hadiah pada diri sendiri.

Solusi terbaik adalah menerapkan strategic spending, yaitu tetap mendapatkan apa yang diinginkan tetapi dengan perencanaan matang.

Beberapa strategi yang bisa diterapkan:

  • Menunda pembelian jika belum mendesak.
  • Mempertimbangkan pentingnya suatu pengeluaran.
  • Mengontrol dorongan belanja impulsif dengan membuat anggaran belanja khusus.
  • Mengalokasikan dana berdasarkan prioritas keuangan.

3. Tidak Membayar Utang dengan Bijak

Memiliki utang bukanlah sesuatu yang buruk jika dikelola dengan baik. Banyak bisnis besar seperti Apple dan Amazon juga beroperasi dengan sistem utang.

Namun, masalah muncul ketika utang tidak dikelola dengan strategi yang tepat. Untuk menghindari kesulitan dalam melunasi utang:

- Pastikan jumlah cicilan utang tidak melebihi 70 persen dari jumlah yang bisa kamu tabung dalam setahun tanpa harus hidup terlalu hemat.

Baca Juga: Pelan Tapi Lunas, Ini 10 Tips Efektif untuk Mengurangi Jumlah Utang

- Gunakan tabungan tambahan untuk menghindari utang baru atau untuk mempercepat pembayaran utang yang ada.

- Jika memungkinkan, selalu bayar lebih dari jumlah minimal agar total tenor utang lebih singkat.

4. Tidak Mengetahui Detail Akun Keuanganmu

Membuka rekening bank atau kartu kredit tanpa memahami syarat dan ketentuannya dapat merugikan. Sebelum memilih bank atau jenis akun, periksa beberapa aspek berikut:

- Untuk rekening kredit: Cari yang memiliki periode pengembalian panjang tanpa bunga tambahan serta program reward yang menguntungkan.

- Untuk rekening debit: Pilih yang bebas biaya administrasi, memiliki bunga tabungan yang kompetitif, dan tanpa biaya tambahan untuk transaksi ATM.

- Negosiasikan syarat akun: Hubungi pihak bank untuk meminta penghapusan denda keterlambatan, meningkatkan suku bunga tabungan, atau menurunkan bunga kartu kredit jika kamu merupakan nasabah lama.

5. Tidak Berinvestasi

Menabung saja tidak cukup jika ingin mengembangkan keuangan. Investasi memungkinkan uangmu bertumbuh seiring waktu.

Namun, jangan terburu-buru berinvestasi sebelum memahami kondisi finansial pribadi. Beberapa langkah yang bisa diambil:

  • Simpan minimal 30 persen dari penghasilan untuk dana darurat dan tabungan.
  • Alokasikan maksimal 50 persen dari tabungan untuk investasi.
  • Diversifikasi investasi ke berbagai instrumen seperti saham, reksa dana, properti, atau aset lain yang berpotensi memberikan keuntungan dalam jangka panjang.

Berinvestasi dengan bijak berarti tidak mempertaruhkan seluruh dana yang dimiliki hingga harus berutang.

Pastikan jumlah yang diinvestasikan masih memungkinkanmu untuk hidup nyaman dan tidak mengganggu kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Mendorong Perempuan Investasi Properti: Ambil Kendali atas Masa Depan Finansial

(*)

Sumber: Your Tango
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Kemendag Luncurkan Program Pelatihan AI Generatif agar UMKM Bisa Ekspor