Parapuan.co - Netflix kembali menghadirkan film romansa komedi yang menjadi sorotan saat Hari Valentine tahun ini, The Most Beautiful Girl in the World.
Film yang resmi tayang pada 14 Februari di Netflix ini tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa pesan penting mengenai persepsi kecantikan dan peran perempuan dalam media.
Film ini mengisahkan perjalanan Reuben (Reza Rahadian), seorang womanizer sekaligus pewaris perusahaan media milik mendiang ayahnya.
Untuk mendapatkan warisan tersebut, ia harus memenuhi permintaan terakhir sang ayah yang terobsesi dengan rating acara televisi.
Yaitu dengan cara menemukan "perempuan tercantik di dunia" melalui sebuah reality show kencan.
Dalam prosesnya, Reuben bertemu dengan Kiara (Sheila Dara Aisha), seorang produser TV yang keras kepala dan ambisius.
Konflik mulai memanas ketika Kiara menentang keras acara tersebut, yang menurutnya bersifat misoginis dan merendahkan perempuan.
Namun, keduanya tetap harus bekerja sama untuk menciptakan sebuah tayangan yang tidak hanya menarik perhatian publik, tetapi juga menantang persepsi usang tentang kecantikan dan cinta sejati.
Ketika takdir membawa mereka terdampar di sebuah pulau terpencil, Reuben dan Kiara dipaksa untuk bertahan hidup bersama, membuka mata mereka terhadap makna kecantikan yang sesungguhnya.
Baca Juga: Chemistry Reza Rahadian-Sheila Dara dalam Foto Adegan The Most Beautiful Girl in the World
Yaitu bukan sekadar penampilan, melainkan keberanian, karakter, dan ketulusan hati.
Disutradarai oleh Robert Ronny, sutradara di balik film sukses seperti Kapan Kawin? (2015), Kartini (2017), dan Backstage (2021), film ini mengangkat isu perempuan dalam media dengan cara yang segar dan menghibur.
Dalam konferensi pers pada 13 Februari 2025 yang dihadiri PARAPUAN, Robert menegaskan bahwa film ini ingin menyentil standar kecantikan yang kerap tidak realistis dalam budaya patriarki.
“Tuntutan media dan media sosial terhadap perempuan sangat tidak realistis, semua harus tampil sempurna setiap saat," ujar Robert.
Ia pun menegaskan bahwa dalam budaya patriarki, yang selalu ditekan adalah perempuan, sementara tidak ada tuntutan yang sama pada laki-laki.
"Saya mencoba mengangkat isu yang tampaknya berat tersebut dalam balutan komedi romantis. Semoga penonton tidak hanya terhibur, tetapi juga dapat mendiskusikan hal ini lebih jauh,” ungkapnya lagi.
Aktor utama yang menjadi daya tarik dalam film ini juga sangat mengapresiasi jalan cerita dari film romcom yang dibintangi olehnya tersebut.
“Saya sudah cukup lama menantikan komedi romantis bisa kembali mewarnai film Indonesia. Jadi daya tarik film ini antara lain adalah genre-nya itu sendiri serta presentasi film ini yang menurut saya sangat utuh, unik, punya value, dan punya kedalaman di setiap adegannya dan perjalanan ceritanya,” ujar Reza Rahadian.
Baca Juga: Chemistry Reza Rahadian-Sheila Dara dalam Foto Adegan The Most Beautiful Girl in the World
Tak kalah menarik, film ini juga menyuguhkan sinematografi yang memanjakan mata serta menampilkan deretan aktor berbakat seperti Jihane Almira Chedid, Dea Panendra, Bucek, Kevin Julio, dan Ira Wibowo.
Dalam proses produksinya, film ini sangat memperhatikan kontinuitas yang realistis, terutama dalam adegan survival yang dijalani oleh kedua pemeran utama.
Selain itu, The Most Beautiful Girl in the World juga menghadirkan cerita yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Termasuk dinamika di dunia kerja stasiun televisi, menjadikannya semakin dekat dengan realitas penonton.
Dengan perpaduan antara humor, romansa, dan pesan sosial yang relevan, The Most Beautiful Girl in the World menjadi tontonan yang tidak hanya menghibur tetapi juga menggugah pemikiran.
(*)
Sophie Fathima Primannisa Alyindra