- Cek kondisi keuangan
Selanjutnya, mengevaluasi kondisi keuangan saat ini. Hitunglah berapa banyak penghasilan, pengeluaran, utang, dan aset yang dimiliki.
"Dengan mengetahui posisi keuangan saat ini, Kawan Puan bisa merencanakan langkah-langkah ke depan yang lebih tepat," kata Rista.
/photo/2025/02/19/picture1jpg-20250219100958.jpg)
- Penyesuaian rencana
Tinjau kembali tujuan keuangan dan sesuaikan strategi bila diperlukan. Langkah ini penting dilakukan agar tetap relevan dengan perubahan situasi pribadi maupun ekonomi.
"Misalnya, jika ada perubahan dalam pendapatan atau pengeluaran, lakukan penyesuaian pada alokasi dana untuk tabungan pensiun, investasi, atau dana darurat," papar Rista.
- Menyiapkan dana darurat
Rista menekankan pentingnya memiliki dana darurat yang cukup untuk mengantisipasi keadaan tak terduga. Sebaiknya, siapkan dana darurat minimal 3-6 bulan dari pengeluaran rutin.
Kawan Puan yang masih lajang disarankan memiliki dana darurat setara dengan enam kali pendapatan bulanan.
Baca Juga: Pakar Unair Ungkap Dampak Naiknya Batas Usia Pensiun, Bagaimana dengan Pekerja Perempuan?
Sementara untuk Kawan Puan yang sudah menikah, jumlah idealnya adalah sembilan kali pendapatan bulanan.
Apabila telah memiliki anak, dana darurat yang diperlukan meningkat menjadi dua belas kali pendapatan bulanan.