Parapuan.co - Kini sudah bukan masanya lagi bagi kebanyakan hotel hanya menjadi tempat nyaman bagi para wisatawan dan sekadar membersihkan diri serta beristirahat, mungkin dengan bonus berupa pijatan atau camilan di layanan kamar pada malam hari.
Banyak wisatawan kini mencari penginapan yang tidak hanya menambah pengalaman liburan mereka, tetapi juga mengedepankan budaya dan adat istiadat setempat sembari menonjolkan kelestarian lingkungan.
Wisatawan bijak ini, telah tercermin dalam lebih dari 12.000 responden pada survei akomodasi terbesar di dunia, "SiteMinder’s Changing Traveller Report 2025", yang menunjukkan langkah terbaik bagi hotel dan penyedia akomodasi lain yang mencari cara mempertahankan dan mengembangkan bisnis.
Mengupas Lebih Dalam
Dalam sebuah pers rilis yang diterima PARAPUAN terkait hasil survei tren akomodasi ini, liburan, terutama ke luar negeri, dapat menguras banyak tabungan.
Hal ini dapat memaksa wisatawan untuk pergi dan menjelajah sebanyak mungkin tempat untuk memaksimalkan setiap uang yang mereka keluarkan untuk liburan.
Namun, di tengah meningkatnya biaya hidup, banyak wisatawan yang menolak anggapan ini dan tetap tinggal di hotel.
Lebih dari separuh wisatawan yang disurvei oleh SiteMinder memperkirakan akan menghabiskan “sebagian besar waktu” atau “waktu yang cukup lama” di hotel mereka pada tahun 2025, meningkat 1,5% dari tahun ke tahun.
Angka ini meningkat menjadi hampir 80 persen di kalangan wisatawan Indonesia.
Baca Juga: Kurang Dipahami, Ini Lho 3 Kesalahan Tamu Hotel Saat Check Out