Tren Akomodasi 2025: Hotel Bukan Sekadar Tempat Menginap, Tapi Bagian dari Pengalaman

Arintha Widya - Rabu, 19 Februari 2025
Survei tren akomodasi mengungkap cara traveler bijak menginap di hotel.
Survei tren akomodasi mengungkap cara traveler bijak menginap di hotel. oatawa

Baca Juga: Staycation Akhir Pekan, Hindari 4 Kesalahan Ini saat Menginap di Hotel

Mayoritas dari dua kelompok usia yang disebut terakhir ini berencana untuk menghabiskan jumlah yang sama atau lebih sedikit untuk menginap daripada tahun lalu.

Perbedaan ekonomi dan budaya secara umum di antara berbagai negara juga memengaruhi pencarian penginapan.

Warga Australia menekankan kembali kecintaan mereka pada alam bebas dengan menjadi yang paling terbuka untuk memesan taman liburan dan tempat berkemah (11%).

Sementara itu, wisatawan Indonesia (22%) lebih memilih untuk memesan hotel hemat, sedangkan wisatawan Tiongkok (35%) dan Singapura (32%) paling tertarik dengan hotel berkonsep atau hotel mewah.

Wisatawan juga memprioritaskan lingkungan dalam pilihan penginapan mereka. Baik itu tempat berkemah atau resort mewah, tujuh dari sepuluh wisatawan bersedia membayar lebih mahal untuk penginapan yang ramah lingkungan.

Di antara orang Indonesia, angka ini meningkat menjadi 95% – tertinggi di antara negara lainnya.

“Terlepas dari keterbatasan anggaran, wisatawan yang sadar akan pengeluaran bersedia mengeluarkan uang untuk hal-hal yang penting dan sesuai dengan nilai-nilai mereka, termasuk membayar biaya tambahan untuk semua jenis penginapan yang ramah lingkungan,” ujar Rio Ricaro, Country Manager, SiteMinder Indonesia.

“Penyedia penginapan harus melihat hal ini sebagai tanda bahwa wisatawan semakin memperhatikan hal-hal yang lebih detil di luar hiburan dan fasilitas yang biasa.”

Kembali ke hal mendasar, dengan sentuhan tambahan

Baca Juga: 5 Etika Menginap di Hotel yang Sebaiknya Diketahui Tamu, Apa Saja?

Untuk setiap kamar, mendapatkan detail dasar yang tepat sangatlah penting.

Bantal dan tempat tidur (56%), pemandangan (53%), pengatur suhu (35%), TV dan audio (35%), penyediaan bak mandi (30%), dan tekanan air pancuran (29%) merupakan beberapa fitur yang paling penting bagi para turis secara umum.

Namun jangan khawatir jika handuk tidak terlipat dengan sempurna setiap harinya; empat dari lima wisatawan senang menemukan handuk mereka digantung di kamar mandi, atau dilipat, atau bahkan digulung di tempat tidur.

Yang seharusnya ditingkatkan adalah kenangan khusus dan perasaan keterikatan.

Di antara faktor-faktor yang menurut wisatawan akan mendorong mereka untuk kembali ke sebuah penginapan, banyak yang memilih momen atau pengalaman yang tak terlupakan di tempat (37%) – seperti makanan dan minuman, layanan spa atau acara - dengan orang Indonesia memimpin sebanyak 49%.

Hubungan yang erat dengan budaya atau komunitas lokal juga disukai, dengan 20% wisatawan menyebutnya sebagai faktor penting.

Ricaro mengatakan, 'Wisatawan tahun 2025 menginginkan hotel-hotel untuk melakukan hal-hal mendasar dengan benar, sekaligus menawarkan lebih. Di sinilah ekspektasi dari wisatawan yang sadar akan kebutuhannya berperan."

"Meskipun kenyamanan memang penting, hotel juga harus menekankan nilai akomodasi yang terintegrasi erat dengan suatu area daripada terpisah dari area tersebut," tutupnya.

Baca Juga: Berlibur ke Banyuwangi, Ini Rekomendasi Hotel dengan Pemandangan Pantai

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Tren Akomodasi 2025: Hotel Bukan Sekadar Tempat Menginap, Tapi Bagian dari Pengalaman