Fakta vs. Mitos Seputar Permasalahan Kulit Menurut Dokter Kecantikan

Tim Parapuan - Minggu, 2 Maret 2025

Parapuan.co - Semakin hari, semakin banyak tren viral tentang perawatan kulit yang ada di internet. Namun, jangan keliru dan salah kaprah ya Kawan Puan. Faktanya, tidak semua tren viral dapat dipercaya benar secara ilmiah.

PARAPUAM merangkum kebenaran soal tren kecantikan viral dari tiga dokter spesialis kulit, yaitu dr. Riana Diana Sp.DVE, dr. Erika N. Zoulba, Sp.DVE, FINSDV, dan dr. Marrietta Sugiarti, Sp.DVE. Ketiga dokter tersebut sempat mengutarakan tren kecantikan yang perlu diwaspadai dalam acara Haloskin yang PARAPUAN datangi beberapa waktu lalu.

MITOS: Semakin sering eksfoliasi wajah, semakin cepat kulit wajah cerah 

Menurut dr. Riana, eksfoliasi secara berlebihan itu tidak baik, karena dapat memicu pengelupasan kulit secara paksa, dan membuat skin barrier kamu bisa rusak. Jika skin barrier rusak, kulit akan menjadi lebih sensitif dengan ditandai kemerahan dan rasa perih pada kulit.

Eksfoliasi memang baik dilakukan untuk mengangkat sel-sel kulit mati. Namun perawatan ini hanya dianjurkan 2-3 kali seminggu saja, dan tergantung kondisi kulit kamu. Dokter juga mengingatkan bahwa poin penting merawat kulit itu harus seimbang.

FAKTA & MITOS: Makan kacang dan telur dalam jumlah banyak dapat menyebabkan jerawat

Kacang dan telur sebenarnya tidak secara langsung dapat menyebabkan jerawat. Namun,  menurut dr. Marietta, di dalam kacang ada kandungan asam lemak jenuh, yang dapat mempermudah terjadinya peradangan.

Pada telur, khususnya pada bagian kuning telur, mengandung lemak dan kolesterol yang bisa meningkatkan produksi sebum di kulit. Kedua hal itu yang menyebabkan kulit kita mudah berjerawat.

Masih ada faktor lain yang bisa mempengaruhi, yaitu bagaimana mengolah dua makanan tadi. Misalnya, kacang atau telur yang direbus masih lebih baik ketimbang digoreng dengan minyak dan ditambah banyak garam atau micin. 

Baca Juga: Manfaat Masker Tomat untuk Kulit Wajah, Mengatasi Jerawat sampai Mencerahkan

Maka dari itu, dr. Marietta memilih mitos dan fakta secara bersamaan. Asal tidak dikonsumsi berlebihan dan memperhatikan pengolahannya, maka kulit tidak akan berjerawat.

FAKTA: Kurang asupan cairan selama puasa dapat memicu kulit memproduksi minyak berlebih

Saat puasa, kulit kurang asupan cairan dan cenderung dehidrasi. Kulit yang mengalami dehidrasi akan berusaha mempertahankan kelembapannya dengan memproduksi lebih banyak sebum atau minyak alami.

Jika kulit mengeluarkan sebum terlalu banyak, tentu akan membuat kulit berminyak dan terlihat lebih kusam. Dokter Erika juga memberikan saran untuk tetap menjaga kebutuhan cairan selama bulan puasa.

"Kebutuhan cairan kita tetap sama, misalnya untuk orang dewasa rata-rata sekitar dua liter per hari. Saat puasa, waktunya saja yang bergeser. Jadi bisa dicicil dari waktu berbuka puasa hingga sahur melalui makanan dan minuman," ungkap dr. Erika.

Oleh karena itu, penting untuk mengatur pola minum dengan baik selama Ramadan agar tubuh tetap terhidrasi dan kulit tetap sehat serta tidak tampak kusam akibat produksi minyak berlebih.

MITOS: Menggunakan lidah buaya dapat menghilangkan jerawat

Skincare dengan bahan tanaman lidah buaya memang sudah lama jadi tren, tetapi penggunaannya masih salah kaprah. Untuk meluruskannya, dr. Riana menjelaskan bahwa memang lidah buaya itu hanya cukup membantu meredakan kemerahan dan iritasi pada jerawat.

Baca Juga: Ini Cara Memilih Sunscreen yang Ringan dan Tidak Lengket di Kulit, serta Rekomendasinya

Lidah buaya tidak terbukti mampu untuk menghilangkan jerawatnya. Jerawat hanya bisa hilang menggunakan pengobatan yang efektif, dengan bahan-bahan aktif seperti, benzoil peroksida, dan retinoid. Namun, jangan sampai memakai bahan aktif tersebut tanpa pengawasan dokter, ya Kawan Puan.

MITOS: Produk skincare mahal lebih efektif untuk permasalahan kulit

Pasti banyak dari Kawan Puan yang berpikir bahwa produk skincare high end, yang dipakai artis-artis sudah pasti bagus dan cocok untukmu. Eitss, belum tentu lho Kawan Puan.

Karena menurut dr. Marietta, untuk mengukur suatu produk skincare bagus atau tidak, bukan dari harganya. Namun, ada beberapa faktor, yaitu kandungan bahan aktif, cara penggunaan, formulasi, dan penetrasi pada kulit. Selain itu, skincare sifatnya cocok-cocokan, yang mana sangat individual.

FAKTA: Kurang tidur dapat membuat kulit menjadi kusam dan menua

Hati-hati bagi Kawan Puan yang sering kekurangan tidur atau bahkan suka bergadang. Karena menurut dr. Erika, ketika kita kurang istirahat terutama tidur malam, tubuh kita akan memproduksi banyak hormon stres.

Dari banyaknya hormon stres yang ada, akan merusak kolagen dan protein dalam kulit kita. Sebetulnya saat kita tidur, sel-sel kulit kita sedang memperbaiki dirinya atau biasa disebut regenerasi kulit.

Walau bulan puasa, tetap penting untuk menjaga waktu tidur yang cukup dengan mencuri-curi waktu untuk power nap, dan hindari makan terlalu banyak saat berbuka agar dapat beristirahat.

Itulah beberapa mitos atau fakta seputar permasalahan kulit yang biasa terjadi. Kawan Puan, jika kamu punya beberapa masalah kulit yang serius, pastikan untuk berkonsultasi ke dokter spesialis kulit ya. 

Baca Juga: Jangan Asal! Ini 4 Cara Sederhana Merawat Kulit Wajah Sensitif

Kini kamu bisa konsultasikan kulit wajah secara online, melalui HaloSkin by Halodoc. Haloskin hadir sebagai layanan tepercaya yang memungkinkan masyarakat Indonesia untuk berkonsultasi langsung dengan dokter yang terlatih di bidang estetik dan dibimbing oleh dermatolog berpengalaman selama 20 tahun.

Dengan menghadirkan Haloskin, Halodoc terus berinovasi dalam memberikan solusi kesehatan digital yang tepercaya, lengkap, dan mudah diakses. Melalui layanan ini, pengguna dapat memperoleh solusi atas permasalahan kulit yang lebih personal dan profesional, didukung oleh dermatolog berpengalaman serta proses yang seamless dari konsultasi hingga evaluasi hasil.

(*)

Celine Night

Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Bebaskan Diri dari Kecanduan Media Sosial: Ini Manfaat Digital Detox