4 Golongan yang Sebaiknya Membatasi Konsumsi Kurma, Siapa Saja?

Saras Bening Sumunar - Jumat, 28 Februari 2025
Golongan yang sebaiknya membatasi konsumsi kurma.
Golongan yang sebaiknya membatasi konsumsi kurma. simpson33

Parapuan.co - Kurma menjadi buah yang identik dengan bulan Ramadan karena dianjurkan sebagai menu berbuka puasa. Sayangnya, ada beberapa golongan yang sebaiknya membatasi konsumsi kurma.

Buah dengan cita rasa manis ini mengandung berbagai nutrisi penting yang baik untuk kesehatan tubuh. Misalnya, menurunkan risiko penyakit jantung dan mencegah anemia.

Di Indonesia sendiri ada dua jenis kurma yang cukup banyak diminati, yakni kurma sukari dan kurma ajwa. Sekilas, kedua kurma tersebut terlihat sama. Tetapi apabila diperhatikan lebih detail, kurma sukari memiliki warna cokelat muda sementara ajwa lebih kehitaman.

Meskipun kurma baik dikonsumsi dan kaya manfaat kesehatan, beberapa golongan ini rupanya tidak dianjurkan mengonsumsi kurma dalam jumlah yang banyak. Golongan tersebut adalah orang-orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Sementara merujuk dari laman Kompas.comberikut golongan yang sebaiknya membatasi konsumsi kurma, yakni:

1. Penderita Diabetes

Kurma yang dikonsumsi dalam jumlah sedang tidak meningkatkan gula darah dengan cepat. Meski demikian, penderita diabetes harus membatasi asupan kurma harian, cukup sebanyak 3-5 buah untuk mencegah lonjakan gula darah.

Emi Yunir, seorang dokter penyakit dalam spesialis endokrin, metabolik, dan diabetes, menyebut bahwa satu kurma mengandung 70 persen gula. Perlu diketahui bahwa satu gram gula setara dengan empat kalori, maka 100 gram gula atau kurang lebih 10-13 butir kurma mengandung hampir 400 kalori.

Ketika penderita diabetes mengonsumsi kurma terlalu banyak, bukan tidak mungkin jika kondisi kesehatannya akan terganggu.

Baca Juga: Ingin Puasa Ramadan Lancar Tanpa Gangguan Pencernaan? Ini Tipsnya

"Gula darah menjadi tidak terkendali sehingga timbul kondisi terkait hipoglikemia yang tidak terkontrol," jelasnya.

2. Orang dengan Alergi

Sama seperti beberapa buah lainnya, kurma juga dapat menyebabkan alergi pada orang-orang tertentu. Alergi terhadap kurma berpotensi memicu serangan asma. Tidak hanya itu, kandungan sulfit pada kurma kering juga dapat menyebabkan sesak napas pada penderita asma.

3. Gangguan Pencernaan

Selain gula, kurma juga mengandung serat dalam jumlah tinggi sehingga baik untuk pencernaan. Tetapi ketika dikonsumsi terlalu banyak, terutama setelah makan, serat ini bisa menyebabkan masalah perut seperti sembelit dan kembung.

Selain itu, pada kurma kering, biasanya terdapat kandungan sulfit, senyawa yang bertujuan untuk mengawetkan makanan dan menghilangkan bakteri. Orang yang sensitif terhadap sulfit dapat merasakan beberapa reaksi, seperti sakit perut, gas, kembung, dan diare.

4. Intoleransi Fruktosa

Rasa manis pada kurma berasal dari fruktosa, karbohidrat sederhana yang juga disebut sebagai gula buah. Beberapa orang mungkin kesulitan mencerna fruktosa, sehingga gula ini hanya akan melewati sistem pencernaan tanpa dicerna.

Akibatnya, tumpukan fruktosa yang tidak dicerna mulai beraksi dengan bakteri alami pada usus, sehingga memicu gas dan sakit perut.

Demikian empat golongan yang sebaiknya membatasi konsumsi kurma agar tidak menimbulkan efek samping, kamu termasuk?

Baca Juga: Kulit Perempuan Lebih Mudah Kering saat Puasa, Bagaimana Mengatasinya?

(*)



REKOMENDASI HARI INI

4 Golongan yang Sebaiknya Membatasi Konsumsi Kurma, Siapa Saja?