3 Cara Agar Kebutuhan Nutrisi Anak Tetap Terpenuhi Selama Puasa Ramadan

Saras Bening Sumunar - Senin, 3 Maret 2025
Menjaga kebutuhan nutrisi anak selama puasa Ramadan.
Menjaga kebutuhan nutrisi anak selama puasa Ramadan. Freepik

Parapuan.co - Bagi orang tua, mengetahui anak menjalankan ibadah puasa Ramadan menjadi hal yang menyenangkan. Tapi situasi ini juga memberikan tantangan tersendiri termasuk dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi anak.

Saat berpuasa, tubuh anak mengalami perubahan pola makan yang bisa mempengaruhi energi dan konsentrasi mereka. Jika asupan gizi tidak dikelola dengan baik, anak bisa mengalami kelelahan, dehidrasi, atau bahkan kekurangan nutrisi yang berdampak pada pertumbuhan mereka.

Oleh karena itu, memastikan makanan yang dikonsumsi saat sahur dan berbuka haruslah seimbang, bergizi, dan mampu memenuhi kebutuhan harian mereka. Lantas, bagaimana cara memastikan anak tetap mendapatkan nutrisi yang optimal selama Ramadan? 

Menurut laman Smart Readerada tips yang bisa diterapkan orang tua agar anak tetap sehat dan berenergi saat menjalani ibadah puasa. Adapun tips tersebut yakni:

1. Pastikan Menu Sahur Kaya Protein dan Serat

Sahur adalah waktu makan yang sangat penting saat berpuasa, terutama bagi anak-anak. Menu yang disajikan saat sahur harus mengandung protein tinggi seperti telur, daging ayam tanpa lemak, tahu, atau ikan.

Protein membantu menjaga rasa kenyang lebih lama dan mendukung pertumbuhan otot anak. Selain itu, makanan yang kaya serat seperti roti gandum, oatmeal, atau sayur-mayur juga sangat dianjurkan.

Serat membantu memperlambat pencernaan sehingga energi dapat dilepaskan secara bertahap sepanjang hari. Asupan serat yang cukup dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mengurangi risiko anak merasa cepat lemas saat puasa.

2. Pastikan Anak Terhidrasi

Baca Juga: Ingin Puasa Ramadan Lancar Tanpa Gangguan Pencernaan? Ini Tipsnya

Dehidrasi adalah salah satu risiko utama yang dihadapi anak saat berpuasa. Anak-anak cenderung lebih aktif sehingga mereka membutuhkan asupan cairan yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.

Anak berusia 6 sampai 12 tahun membutuhkan sekitar 1,5 sampai 2 liter air per hari. Namun, karena mereka berpuasa jumlah ini harus dipenuhi dalam rentang waktu dari berbuka hingga sahur.

Cara terbaik untuk menghidrasi anak adalah dengan membagi asupan cairan secara bertahap, misalnya:

  • Saat berbuka: 1-2 gelas air putih.
  • Setelah berbuka: 1 gelas air putih.
  • Sebelum tidur: 1 gelas air putih.
  • Saat sahur: 2 gelas air putih.

Hindari minuman manis berlebihan seperti teh atau soda karena dapat meningkatkan rasa haus. Air kelapa alami bisa menjadi pilihan yang baik karena mengandung elektrolit yang membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.

3. Pilih Menu Berbuka yang Mengembalikan Energi

Ketika waktu berbuka tiba, anak sering kali ingin mengonsumsi makanan yang manis dalam jumlah banyak. Padahal, konsumsi gula berlebihan bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang berujung pada rasa lemas setelahnya.

Disarankan untuk memulai berbuka dengan makanan ringan seperti kurma dan air putih. Kurma mengandung glukosa alami yang dapat mengembalikan energi dengan cepat tanpa menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis.

Setelah itu, berikan makanan utama yang mengandung karbohidrat kompleks seperti nasi merah, kentang, atau quinoa. Karbohidrat ini dicerna lebih lambat sehingga energi yang dihasilkan bisa bertahan lebih lama.

Menjaga nutrisi anak tetap terpenuhi selama puasa Ramadan memerlukan perhatian ekstra dalam pemilihan makanan yang dikonsumsi. Dengan menerapkan tiga tips di atas anak bisa menjalani puasa dengan lebih lancar dan tetap sehat.

Baca Juga: Cara Mengatur Pola Makan untuk Mencegah Kenaikan Berat Badan saat Puasa

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Pentingnya Postpartum Care untuk Menjaga Kesehatan Mental Ibu Melahirkan