Parapuan.co - Area ketiak yang tidak mulus, terasa kasar, dan memiliki bintik-bintik kecil mirip dengan kulit ayam setelah dicabut bulunya dikenal sebagai chicken skin atau dalam istilah medis disebut keratosis pilaris.
Meskipun tidak berbahaya, chicken skin ini seringkali mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri, terutama bagi perempuan yang ingin memiliki kulit ketiak halus. Lalu, apa sebenarnya penyebab chicken skin di ketiak?
Pertanyaan berikutnya, apakah ini bisa dicegah atau bahkan diatasi sepenuhnya? Berikut PARAPUAN merangkum informasi terkait chicken skin di ketiak perempuan selengkapnya:
Apa Itu Chicken Skin?
Chicken skin atau keratosis pilaris adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bintik-bintik kecil, kasar, dan sering kali berwarna kemerahan atau kecokelatan.
Kondisi ini terjadi akibat penumpukan keratin, yaitu protein yang berfungsi melindungi kulit dari infeksi dan zat berbahaya lainnya. Ketika keratin menumpuk, pori-pori tersumbat dan menyebabkan munculnya benjolan kecil menyerupai kulit ayam yang dicabut bulunya.
Keratosis pilaris paling sering muncul di lengan, paha, pipi, dan ketiak. Meskipun tidak menyebabkan rasa sakit atau gatal yang parah, kondisi ini bisa membuat kulit terasa kasar dan tidak rata saat diraba.
Penyebab Chicken Skin di Ketiak Perempuan
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan keratosis pilaris muncul di area ketiak perempuan, seperti:
Baca Juga: Keratosis Pilaris Viral di TikTok, Berikut 3 Tips Merawat Kondisi Ini
1. Penumpukan Keratin yang Berlebihan
Seperti yang telah disebutkan, chicken skin terjadi karena kelebihan keratin itu menyumbat folikel rambut. Penyebab utama penumpukan keratin masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi faktor genetik sering kali berperan besar.
2. Pencukuran dan Waxing yang Kurang Tepat
Metode menghilangkan bulu ketiak seperti mencukur dan waxing yang tidak tepat bisa memicu iritasi kulit dan memperburuk keratosis pilaris. Saat mencukur, ujung rambut bisa tumbuh ke dalam (ingrown hair), yang menyebabkan peradangan dan membuat area tersebut semakin kasar.
Waxing yang tidak sesuai juga bisa merangsang respons peradangan di kulit, memperburuk kondisi chicken skin.
3. Reaksi dari Deodoran
Beberapa jenis deodoran dan antiperspiran mengandung bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi atau alergi ringan, yang pada akhirnya memperparah kondisi kulit. Kandungan seperti alkohol, pewangi, atau aluminium dalam antiperspiran bisa membuat kulit ketiak lebih sensitif dan memperburuk keratosis pilaris.
Cara Mengatasi Ketiak dengan Chicken Skin
Merujuk dari laman Allure, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan Kawan Puan untuk mengatasi masalah chicken skin atau keratosis pilaris, yakni:
1. Kurangi Kebiasaan Mencabut Bulu Ketiak
Terlalu sering mencabut rambut ketiak merupakan salah satu penyebab keratosis pilaris atau kulit ayam. Untuk mengatasinya, cobalah mengurangi kebiasaan mencabut rambut ketiak atau waxing dengan berlebihan.
2. Eksfoliasi Kulit Ketiak
Penumpukan keratin pada pori-pori sedikitnya bisa dikurangi dengan eksfoliasi menggunakan bahan-bahan lembut. Minimal satu kali dalam seminggu, cobalah untuk menggosok lembut ketiak dengan loofah atau kain lap saat mandi.
Bisa juga memanfaatkan eksfoliator kimia seperti produk dengan kandungan glycolic acid dan lactic acid.
3. Olesi Ketiak dengan Pelembap
Chicken skin atau keratosis pilaris bisa semakin parah saat kulit dalam kondisi kering. Oleh karenanya, segera oles pelembap pada ketiak seusai mandi, saat kulit masih terasa lembap.
Pilih juga pelembap dengan kandungan lanolin, petroleum jelly, atau gliserin yang bisa membantu mengunci kelembapan dalam kulit.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Ketiak seperti Kulit Ayam yang Ganggu Penampilan
(*)