Seperti Asri Welas, 5 Langkah Perempuan Membangun Kembali Kehidupan Setelah Bercerai

Parapuan.co - Perceraian yang dialami Asri Welas di usianya yang sudah menginjak kepala empat, diakuinya memberikan tantangan tersendiri. Ada banyak hal yang harus ia lakukan dari nol agar bisa beradaptasi dengan perubahan situasi yang terjadi.

Menginjak usia 45 tahun, Asri mengaku bahwa hidup sendiri di usia yang tak muda bukan hal menyenangkan. "(Single) di 40 tahun? Enggak ada enak-enaknya sama sekali," ujar Asri di YouTube Melaney Ricardo.

Ia menjelaskan dengan memberikan congtoh hal yang dulu bisa dilakukan berdua kini ia lakukan seorang diri. Misalnya dalam mengurus anak-anaknya. "Biasanya terus terang, misal dibantu untuk urusan anak-anak sekolah, ini enggak," ujar Asri Welas.

"Semua aku lakukan sendiri, karena yang sana enggak ada waktu. Aku beri waktu, tapi enggak ada waktu," jelasnya yang mengaku tak pernah membatasi waktu untuk mantan suami bersama anak.

Selain itu, Asri juga harus bekerja keras membiayai anak-anaknya. Karena dia tidak ingin hanya bergantung dan mengharapkan nafkah dari mantan suami.

Tak dapat dimungkiri bahwa perceraian yang terjadi di usia 40 tahunan dapat menjadi pengalaman yang sangat mengguncang bagi perempuan. Pada usia ini, banyak perempuan telah membangun kehidupan yang stabil, baik dalam karier maupun keluarga.

Namun ketika perceraian terjadi, tidak hanya hubungan yang berakhir, tetapi juga banyak aspek kehidupan lainnya yang mungkin terguncang, seperti kondisi emosional, sosial, dan finansial.

Tapi, berkaca dari pengalaman Asri Welas yang bercerai di usia 40 tahun, penting untuk diingat bahwa perceraian bukanlah akhir dari segalanya. Sebaliknya, ini bisa menjadi awal dari babak baru yang penuh potensi dan peluang untuk pertumbuhan pribadi.

Pada usia 40-an, perempuan memiliki kedewasaan dan pengalaman hidup yang dapat menjadi modal berharga dalam proses pemulihan. Namun, perjalanan menuju pemulihan memerlukan waktu, kesabaran, dan upaya yang konsisten.

Setiap individu memiliki cara dan waktu yang berbeda dalam menghadapi serta mengatasi dampak perceraian. Merujuk dari laman Marriage, ada langkah-langkah konkret yang dapat membantu proses pemulihan diri perempuan setelah perceraian, yakni:

1. Izinkan Diri Merasakan dan Mengekspresikan Emosi

Setelah perceraian, wajar jika kamu merasakan berbagai emosi seperti sedih, marah, kecewa, atau bahkan lega. Jangan menekan perasaan tersebut. Izinkan diri kamu untuk merasakan dan mengekspresikannya dengan cara yang sehat, seperti menulis jurnal, berbicara dengan teman dekat, atau berkonsultasi dengan profesional.

2. Cari Dukungan

Dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok pendukung dapat membantu kamu merasa tidak sendirian dalam menghadapi situasi ini. Berbagi pengalaman dan perasaan dengan orang lain yang memahami dapat memberikan perspektif baru dan mengurangi beban emosional.

3. Evaluasi dan Rencanakan Keuangan

Perceraian seringkali mempengaruhi kondisi keuangan. Luangkan waktu untuk mengevaluasi situasi keuangan kamu dan buat rencana anggaran yang realistis. Jika perlu, konsultasikan dengan penasihat keuangan untuk membantu mengelola aset dan perencanaan masa depan.

4. Tetapkan Tujuan Baru

Menetapkan tujuan jangka pendek dan panjang dapat memberikan arah dan motivasi. Pastikan tujuan tersebut realistis dan sesuai dengan nilai serta keinginan kamu. Ini dapat mencakup aspek karier, pendidikan, atau pengembangan pribadi.

5. Berikan Waktu untuk Diri Sendiri

Pemulihan adalah proses yang memerlukan waktu. Berikan diri kamu ruang dan waktu untuk menyembuhkan tanpa terburu-buru. Hargai setiap kemajuan kecil yang kamu capai dan jangan terlalu keras pada diri sendiri.

(*)