Parapuan.co - Perimenopause adalah salah satu perubahan alami yang sering datang tanpa peringatan dalam kehidupan perempuan. Namun, banyak perempuan yang tidak diajarkan secara formal dan mendalam mengenai kondisi kesehatan ini.
Apakah Kawan Puan sudah tahu soal perimenopause dan sadar akan tanda-tandanya? Atau mungkinkah kamu sudah mengalaminya? Jangan khawatir, dengan pemahaman yang tepat, Kawan Puan dapat menghadapinya dengan percaya diri dan penuh semangat.
Melansir dari John Hopkins perimenopause merupakan masa transisi menuju menopause yang akan dialami perempuan secara alami. Masa transisi ini sendiri dapat terjadi antara 4-10 tahun, dimulai dari umur 30-an sampai akhir umur 40-an, tergantung dari berbagai faktor.
Proses perimenopause sendiri terjadi ketika indung telur secara bertahap berhenti bekerja. Lalu, menyebabkan ovulasi menjadi tidak menentu, sehingga menyebabkan perubahan pada kadar hormon estrogen dan progesteron.
Dari situlah, memungkinkan siklus menstruasi memanjang atau memendek, dan aliran darah dapat menjadi tidak teratur sebelum periode terakhir. Proses ini bertahap, bisa memakan waktu bertahun-tahun sebelum menstruasi benar-benar berhenti.
Menurut jurnal National Library of Medicine tahun 2023, sekitar 15% sampai 50% perempuan yang brada pada fase perimenopause mengalami beberapa gejala psikologis dan emosional, seperti kecemasan, depresi, insomnia, dan pelupa. Namun, sebagian besar gejala tersebut merupakan gejala fisik.
Setiap perempuan mengalami perimenopause secara berbeda, tetapi beberapa gejala yang umum meliputi:
- Cepat lelah dan lelah berlebihan
- Siklus menstruasi tidak teratur
- Hot flashes atau keringat malam
- Penumpukan lemak atau muncul belly fat
- Gangguan tidur atau insomnia
- Sulit fokus dan konsentrasi
- Tinnitus atau telinga berdenging
- Migrain, vertigo, atau pusing
- Jantung berdebar
- Nyeri sendi
- Kulit dan vagina kering
- Penurunan libido
- Perubahan suasana hati
- Bau badan berubah
- Kolesterol mendadak naik
- Rambut menipis atau tumbuh rambut baru
- Timbul jerawat
- Gigi gampang rusak
Gejala-gejala tersebut memang terasa menakutkan. Berdasarkan anjuran dari certified health coach American Council, yaitu Mia Fitri, Kawan Puan bisa tetap mengelola gejala tersebut agar tetap merasa nyaman dan sehat. Yaitu dengan cara berikut:
- Menjaga Pola Makan
Baca Juga: Aspek Kesehatan Perempuan yang Perlu Mendapatkan Perhatian Khusus
Penting untuk Kawan Puan menjalankan pola makan sehat dengan konsumsi makanan bergizi seimbang, kaya serat, protein, yang didapatkan dari real food dalam daging, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Jangan lupa untuk sebisa mungkin batasi konsumsi lemak jenuh dari fastfood, kafein, dan alkohol.
- Tingkatkan aktivitas fisik
Memperbanyak aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari, seperti jalan kaki minimal 5.000 langkah dan maksimal 10.000 langkah per-hari, atau kamu bisa berolahraga secara rutin selama 30 menit setiap harinya.
"Untuk pekerja perempuan ya, please banget kalian harus bergerak minimal deh 5 ribu langkah. Atau enggak, kalau lagi di kantor coba pakai tangga daripada lift. Terus kalau makan siang, jalan kaki daripada order makanan online," ujar Mia Fitri, certified health coach dari American Council di acara Garmin X IWD 2025, pada Kamis (6/3/2025).
- Melek akan kebutuhan nutrisi harian
Perbanyak konsumsi protein 25-30 gram setiap makan full meal, rendah lemak, dan sayur. Konsumsi setidaknya 1.000 mg hingga 1.200 mg kalsium setiap hari melalui makanan atau suplemen.
Jika kamu overweight atau obesesitas, atau punya kondisi prediabetes, bisa menerapkan intermitten fasting, untuk stabilisasi hormon dan memperbaiki kerja insulin dalam tubuh.
- Kelola stres lebih baik
Baca Juga: Ini Manfaat Detoks Tubuh dengan Konsumsi Air Murni saat Berpuasa
Coba untuk tidur yang cukup dan perbaiki kualitasnya. Kelola stres dengan melakukan meditasi, yoga, atau pernapasan dalam yang dapat membantu menenangkan pikiran. Mencoba untuk kelola waktu kamu untuk melakukan hal-hal dengan baik.
Meskipun perimenopause terjadi secara alami, ada beberapa faktor yang bisa mempercepat perimenopause. Misalnya seperti genetik atau riwayat keluarga, kebiasaan merokok, dan kondisi medis tertentu.
"Ladies, walau perimenopause dan menopause itu akan datang dengan sendirinya, tetap harus aware mulai sekarang sama hal-hal yang bisa bikin kita cepet-cepet mengalami perimenopause," tutup Mia Fitri.
Perimenopause adalah bagian alami dari kehidupan setiap perempuan. Memahami gejalanya dan menerapkan strategi yang tepat dapat membantu menjalani fase ini dengan lebih nyaman.
Ingatlah bahwa setiap perempuan memiliki pengalaman perimenopause yang unik. Dengarkan sinyal tubuh kamu, beri perhatian pada kesehatan fisik dan mental, dan jangan ragu untuk mencari bantuan jika diperlukan. Tetaplah merawat diri dan jalani fase ini dengan penuh kepercayaan diri!
(*)
Celine Night