Laporan Ini Menunjukkan Bagaimana Masa Depan Otonomi Bisnis Berbasis AI

Citra Narada Putri - Senin, 3 Maret 2025
Masa depan otonomi bisnis berbasis AI.
Masa depan otonomi bisnis berbasis AI. (SvetaZi/Getty Images)

- 65% eksekutif melaporkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan keterampilan karyawan mereka, termasuk penyandang disabilitas, terutama untuk penggunaan alat dan teknologi AI Generatif, dalam 3 tahun ke depan.

- 94% eksekutif memperkirakan tugas-tugas yang dilakukan karyawan mereka akan bergeser perlahan-lahan hingga signifikan ke arah inovasi dalam 3 tahun ke depan.

- 79% eksekutif percaya bahwa hanya dengan membangun kepercayaan dengan karyawan, organisasi akan dapat sepenuhnya memanfaatkan otomatisasi teknologi Gen AI.

- 78% eksekutif setuju bahwa mengomunikasikan strategi AI organisasi mereka kepada karyawan sangat penting untuk membangun kepercayaan mereka.

Dengan berbagai penemuan tersebut, penelitian ini pun memprediksi AI akan semakin berperan sebagai mitra pengembangan teknologi, brand ambassador pribadi, menjalankan robot, dan menumbuhkan simbiosis baru dengan manusia untuk memberikan hasil terbaik.

"Technology Vision ke-25 kami memberikan para pemimpin gambaran tentang apa yang akan terjadi di masa depan ketika AI terus belajar, bertindak secara otonom, dengan dan atas nama manusia, serta mendorong berbagai bisnis dan masyarakat yang menggunakannya ke dalam cara-cara baru yang menarik untuk terus melakukan inovasi," ujar Jayant Bhargava, Country Managing Director, Accenture Indonesia.

Namun, untuk mendapatkan manfaat AI hanya akan dapat dilakukan jika para pemimpin mengambil kesempatan untuk menanamkan dan membangun kepercayaan pada kinerja dan manfaatnya secara sistematis sehingga bisnis dan orang-orang dapat memanfaatkan berbagai potensi luar biasa dari AI.

“Untuk memanfaatkan potensi AI secara bertanggung jawab, perusahaan-perusahaan di Indonesia harus memprioritaskan kepercayaan, transparansi, kontrol pengawasan yang ketat, dan pelatihan yang strategis. Hal ini termasuk menetapkan tata kelola yang jelas, memantau akses data, dan memastikan proses pengambilan keputusan yang bertanggung jawab," ujar Jayant.

Baca Juga: 6 Ide Passive Income Menggunakan AI dan Tools yang Direkomendasikan

Berinvestasi dalam meningkatkan keterampilan tenaga kerja serta membina budaya kolaborasi antara manusia dan AI, sangatlah penting untuk memastikan bahwa implementasi AI selaras dengan tujuan bisnis dan juga dapat memberdayakan karyawan.

"Dengan demikian, bisnis di Indonesia dapat menavigasi kompleksitas adopsi AI dan menciptakan perpaduan yang harmonis antara kemampuan manusia dan mesin untuk meraih potensi AI yang lebih besar serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” tutup Jayant.

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Pentingnya Postpartum Care untuk Menjaga Kesehatan Mental Ibu Melahirkan