Kondisi ini tidak hanya menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti kerusakan saraf dan ginjal, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan metabolisme lainnya.
3. Peningkatan Risiko Kanker
Obesitas telah dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker pada perempuan. Mulai dari kanker payudara, kanker rahim (endometrium), dan kanker ovarium.
Lemak tubuh yang berlebihan memicu produksi hormon estrogen dalam jumlah tinggi, yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker. Selain itu, peradangan kronis akibat obesitas juga berkontribusi terhadap perkembangan sel-sel abnormal dalam tubuh.
4. Masalah Sendi
Berat badan yang berlebihan memberikan tekanan ekstra pada sendi perempuan. Terutama di bagian tubuh yang cukup rawan seperti lutut, pinggul, dan punggung bawah.
Hal ini meningkatkan risiko osteoarthritis, kondisi degeneratif yang menyebabkan nyeri sendi dan keterbatasan gerak. Obesitas juga dapat memicu peradangan pada jaringan sendi, memperburuk gejala nyeri dan mengurangi mobilitas.
5. Gangguan Pernapasan dan Sleep Apnea
Lemak berlebih di sekitar leher dan dada dapat menghambat aliran udara. Bukan tidak mungkin jika kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti sleep apnea.
Sering kali sleep apnea ditandai dengan henti napas sesaat ketika tidur, yang dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah dan meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, serta gangguan kognitif akibat kurangnya kualitas tidur.
Mengetahui berbagai risiko kesehatan akibat obesitas, penting bagi perempuan untuk tetap menjaga tubuh secara menyeluruh.
Mengadopsi pola makan sehat, rutin berolahraga, dan mengelola stres adalah langkah-langkah penting dalam mencegah obesitas dan mengurangi risiko penyakit yang menyertainya.
Baca Juga: Gejala Sindrom Metabolik yang Paling Sering Dialami, Mudah Lelah
(*)