Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Risiko Masalah Kesehatan pada Perempuan Akibat Obesitas, Apa Saja?

Saras Bening Sumunar - Rabu, 5 Maret 2025
Obesitas pada perempuan dan penyakit yang menyertai.
Obesitas pada perempuan dan penyakit yang menyertai. ~UserGI15994093

Parapuan.co - Kawan Puan, obesitas pada perempuan menjadi hal yang tak boleh disepelekan. Apalagi situasi ini bisa membawamu pada masalah kesehatan yang lebih serius.

Ada ragam faktor yang membuat perempuan lebih rentan mengalami obesitas dibandingkan laki-laki. Hal ini dipicu karena faktor hormonal, genetika, hingga gaya hidup berperan besar dalam menyebabkan obesitas pada perempuan.

Tak hanya itu, perubahan fisiologis seperti kehamilan dan menopause juga dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan yang berlebihan. Jika tidak dikendalikan, obesitas bisa memicu berbagai penyakit kronis yang berisiko mengurangi kualitas hidup dan bahkan mengancam jiwa.

Lantas, apa saja risiko kesehatan yang mengintai perempuan akibat obesitas? Merujuk dari laman WebMDberikut penjelasan lengkapnya.

1. Penyakit Jantung dan Tekanan Darah Tinggi

Obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, gagal jantung, serta hipertensi. Lemak berlebih dalam tubuh, terutama di sekitar perut, dapat menyebabkan peradangan kronis dan meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) serta trigliserida.

Akibatnya, pembuluh darah menyempit dan memicu tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor utama penyebab serangan jantung dan stroke pada perempuan.

2. Diabetes Tipe 2

Kelebihan berat badan berkontribusi pada resistensi insulin, kondisi di mana tubuh tidak bisa menggunakan insulin secara efektif untuk mengontrol kadar gula darah. Perempuan yang mengalami obesitas memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang memiliki berat badan normal.

Baca Juga: Tanda Obesitas pada Perempuan Dewasa dan Bahayanya untuk Kesehatan

Kondisi ini tidak hanya menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti kerusakan saraf dan ginjal, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan gangguan metabolisme lainnya.

3. Peningkatan Risiko Kanker

Obesitas telah dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai jenis kanker pada perempuan. Mulai dari kanker payudara, kanker rahim (endometrium), dan kanker ovarium.

Lemak tubuh yang berlebihan memicu produksi hormon estrogen dalam jumlah tinggi, yang dapat merangsang pertumbuhan sel kanker. Selain itu, peradangan kronis akibat obesitas juga berkontribusi terhadap perkembangan sel-sel abnormal dalam tubuh.

4. Masalah Sendi

Berat badan yang berlebihan memberikan tekanan ekstra pada sendi perempuan. Terutama di bagian tubuh yang cukup rawan seperti lutut, pinggul, dan punggung bawah.

Hal ini meningkatkan risiko osteoarthritis, kondisi degeneratif yang menyebabkan nyeri sendi dan keterbatasan gerak. Obesitas juga dapat memicu peradangan pada jaringan sendi, memperburuk gejala nyeri dan mengurangi mobilitas.

5. Gangguan Pernapasan dan Sleep Apnea

Lemak berlebih di sekitar leher dan dada dapat menghambat aliran udara. Bukan tidak mungkin jika kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti sleep apnea.

Sering kali sleep apnea ditandai dengan henti napas sesaat ketika tidur, yang dapat menyebabkan penurunan kadar oksigen dalam darah dan meningkatkan risiko hipertensi, penyakit jantung, serta gangguan kognitif akibat kurangnya kualitas tidur.

Mengetahui berbagai risiko kesehatan akibat obesitas, penting bagi perempuan untuk tetap menjaga tubuh secara menyeluruh.

Mengadopsi pola makan sehat, rutin berolahraga, dan mengelola stres adalah langkah-langkah penting dalam mencegah obesitas dan mengurangi risiko penyakit yang menyertainya.

Baca Juga: Gejala Sindrom Metabolik yang Paling Sering Dialami, Mudah Lelah

(*)

Sumber: WebMD
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari, program KG Media yang merupakan suatu rencana aksi global, bertujuan untuk menghapus kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.



REKOMENDASI HARI INI

Bagaimana Memilih Nama Bayi yang Tepat? Hindari Terlalu Panjang