Apa yang Perlu Dilakukan?
Menurut Andri, bimbingan dan pengawasan tepat harus dilakukan agar anak-anak dapat menggunakan teknologi secara positif. Pengawasan dan bimbingan bisa dilakukan oleh orang tua.
Sayangnya, menurut penulis, masih banyak orang tua yang belum paham mengenai pengawasan dan bimbingan. Hal ini sejalan dengan pendapat Dr. Firman bahwa banyak orang tua dan guru yang belum memahami cara mengawasi anak dalam menggunakan media digital dengan aman.
Padahal, penyalahgunaan platform digital bukan hanya mengancam anak, tetapi juga orang dewasa. Lalu, apakah membatasi adalah jalan terbaik?
Pada dasarnya, membatasi akses secara mutlak justru dapat menghambat perkembangan kemampuan digital anak. Oleh karena itu, Firman menyarankan agar anak-anak diajarkan dan dibimbing cara menggunakan teknologi secara bijak sesuai dengan tahap tumbuh kembang mereka.
Selain diajarkan seusai tahap usia, literasi digital harus menjadi bagian dari pendidikan baik di sekolah maupun di rumah. Hal ini bertujuan agar anak-anak dan remaja dapat menuai manfaat, sekaligus menyikapi risiko dunia digital dengan baik.
Andri juga menambahkan bahwa membangun budaya sehat berinternet dimulai dengan banyak cara, mulai dari melakukan komunikasi interaktif dengan anak, menyepakati peraturan terkait dengan screen time, screen zone, dan screen break.
Selain itu, perlindungan seperti kontrol orang tua (parental control), persetujuan sebelum anak membuat akun dan formulir persetujuan (consent form), serta pengaturan batasan waktu layar (screen time) juga bisa dilakukan oleh penyedia platform.
Pada dasarnya, membimbing bukan tentang membatasi, melainkan memberdayakan dengan pengetahuan dan keterampilan agar teknologi dimanfaatkan dengan bijak.
Baca Juga: Rekomendasi Nama Bayi dari Istilah Musik yang Indah dan Bermakna
(*)