2. Gunakan format yang mudah dipindai
Format CV yang baik akan memudahkan ATS membaca dokumen dan mengekstrak kata kunci penting.
Untuk membuat CV lebih mudah dibaca sistem dan perekrut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, gunakan heading seperti H2 dan H3 untuk membagi bagian-bagian dalam CV agar lebih terstruktur, sehingga memudahkan perekrut dalam menemukan informasi yang dibutuhkan.
Kedua, gunakan bullet points untuk menjelaskan poin-poin penting, karena format ini lebih mudah dibaca dan dapat menyoroti informasi utama secara efektif.
Ketiga, hindari penggunaan tabel atau grafik yang mungkin sulit dipahami oleh sistem pelacakan pelamar (ATS). Sebab, beberapa ATS tidak dapat membaca gambar atau grafik dalam dokumen.
Jika Kawan Puan menyertakan infografis atau desain yang kompleks, ada kemungkinan ATS tidak bisa memproses informasi tersebut.
Keempat, pilihlah font umum seperti Arial, Times New Roman, atau Calibri untuk keterbacaan yang baik dan tampilan yang profesional.
Baca Juga: Pekerja Terkena PHK Berhak Dapat Gaji 60 Persen Selama 6 Bulan, Ini Aturannya
3. Gunakan bahasa yang jelas dan natural
Meskipun penting untuk memasukkan kata kunci, usahakan untuk tidak menggunakan bahasa yang terlalu formal atau berlebihan. Sampaikan kalimat secara langsung dan tepat sasaran.
Untuk kesan yang baik, Kawan Puan bisa menulis "Saya memiliki pengalaman dalam mengelola kampanye digital, termasuk SEO dan strategi media sosial, untuk meningkatkan engagement audiens."