3. Menghapus Undang-Undang Kewarganegaraan yang Diskriminatif
Beberapa negara masih menerapkan hukum yang tidak memberikan hak yang sama kepada perempuan dalam hal pemberian kewarganegaraan kepada pasangan atau anak mereka. Hal ini bisa menyebabkan ketidakpastian dalam keluarga dan bahkan status tanpa kewarganegaraan bagi perempuan setelah perceraian.
Untuk mendukung sesama perempuan, kita bisa mendesak pemerintah agar memberlakukan undang-undang kewarganegaraan yang setara antara laki-laki dan perempuan. Selain itu, kita juga bisa membantu perempuan yang terdampak dengan memberikan informasi dan bantuan hukum.
4. Menghargai dan Mendorong Peran Kedua Orang Tua dalam Pengasuhan Anak
Peran pengasuhan anak masih sering dianggap sebagai tanggung jawab utama ibu, sementara ayah memiliki keterlibatan yang lebih sedikit. Hal ini dapat membatasi kesempatan perempuan di dunia kerja dan mengurangi keseimbangan dalam rumah tangga.
Untuk mencapai kesetaraan, kita bisa mulai dengan mendorong pasangan kita, teman, dan saudara laki-laki untuk lebih aktif dalam pengasuhan anak. Selain itu, dukungan terhadap kebijakan cuti ayah yang adil dapat membantu menciptakan keseimbangan dalam pengasuhan anak.
5. Menentang Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT)
Beberapa hukum di berbagai negara masih memperbolehkan laki-laki untuk "menghukum" istri mereka, yang pada dasarnya melegalkan kekerasan dalam rumah tangga. Kekerasan terhadap perempuan harus dihentikan dengan upaya kolektif dari sesama perempuan.
Kita dapat mendukung korban kekerasan dalam rumah tangga dengan memberikan informasi mengenai bantuan hukum, menyediakan tempat aman bagi mereka, serta turut mengadvokasi kebijakan yang lebih ketat untuk melindungi perempuan dari kekerasan domestik.
Baca Juga: Edukasi Soal Kekerasan dalam Rumah Tangga: Langkah Preventif Perempuan Lindungi Diri
6. Membagi Tugas Domestik Secara Setara
Banyak perempuan yang masih harus menanggung beban kerja domestik yang tidak proporsional dibandingkan dengan pasangan mereka, terutama selama pandemi lalu. Hal ini menciptakan tekanan fisik dan emosional yang berlebihan.
Mendukung perempuan dalam hal ini bisa dimulai dengan mendorong pembagian tugas rumah tangga yang lebih adil. Kita juga bisa meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya kerja sama dalam pekerjaan domestik serta mengedukasi masyarakat bahwa tugas rumah tangga bukan hanya tanggung jawab perempuan.
Kesetaraan gender dalam rumah tangga adalah langkah pertama dalam mewujudkan masyarakat yang lebih adil bagi perempuan. Dengan mendukung sesama perempuan dalam enam aspek ini, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih setara dan menghormati hak perempuan.
Melalui advokasi, edukasi, dan tindakan nyata, perempuan dapat saling menguatkan dan mencapai kesetaraan yang lebih baik dalam keluarga maupun di masyarakat.
Semoga dengan menyampaikan pendapat melalui komunitas seperti Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) dan lembaga sejenis lainnya, kita bisa turut mendorong terwujudkan kesetaraan gender di lingkup rumah tangga.
Baca Juga: Langkah Mendukung Sesama Perempuan Mewujudkan Kesetaraan Gender di Lingkungan Kerja
(*)