1. Sri Asih
/photo/2022/09/07/trailer-film-sri-asihjpg-20220907115406.jpg)
Dalam dunia perfilman, karakter superhero sering kali didominasi laki-laki. Namun, Sri Asih hadir untuk mengubah narasi tersebut. Dirinya hadir menjadi sosok superhero perempuan yang tangguh dan mandiri.
Disutradarai oleh Upi dan dibintangi Pevita Pearce, film ini menceritakan tentang Alana, seorang perempuan yang menemukan kekuatan luar biasa dalam dirinya. Alana harus menggunakan kekuatan tersebut untuk melawan ketidakadilan.
Berbeda dengan kebanyakan film superhero yang hanya berfokus pada aksi, Sri Asih juga menyelipkan pesan tentang perjuangan perempuan dalam menghadapi diskriminasi, serta bagaimana kekuatan sejati bukan hanya soal fisik, tetapi juga keberanian untuk melawan ketidakadilan.
2. Yuni
/photo/2021/11/11/yuni-diperankan-arawinda-kirana-20211111094654.jpg)
Yuni adalah film garapan Kamila Andini yang mengangkat kisah seorang remaja perempuan dengan kecerdasan luar biasa dan bercita-cita melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Namun, harapan itu menghadapi tantangan besar karena tekanan dari lingkungan sekitar yang masih memegang teguh norma bahwa perempuan sebaiknya menikah muda daripada mengejar pendidikan.
Film ini secara tajam mengkritik realitas sosial di mana pilihan perempuan sering kali dibatasi oleh ekspektasi budaya. Yuni, yang diperankan oleh Arawinda Kirana, harus menghadapi dilema antara mengikuti kata hatinya atau menyerah pada tuntutan masyarakat.
3. Gadis Kretek
/photo/2023/11/01/dian-sastrowardoyo-sebagai-dasiy-20231101043426.jpeg)
Series Gadis Kretek, adaptasi dari novel berjudul serupa ini mengangkat kisah seorang perempuan yang berusaha bertahan di industri kretek. Pada masanya, industri tersebut masih didominasi oleh laki-laki.
Diperankan Dian Sastro sebagai karakter utama, dirinya penuh semangat dan pantang menyerah. Film ini seolah menyoroti ketidakadilan sistemik yang masih menjadi masalah hingga saat ini.
Tidak hanya menampilkan perjuangan di dunia bisnis, film ini juga mengangkat aspek budaya dan sejarah Indonesia, menjadikannya tontonan yang tidak hanya inspiratif, tetapi juga edukatif.
Baca Juga: Dukung Kesetaraan Gender, Ini 5 Negara Terbaik untuk Pekerja Perempuan
(*)