Makan berlebihan, terutama makanan yang mengandung karbohidrat sederhana dan gula tinggi seperti kurma berlebihan, minuman manis, atau kue-kue manis, dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis.
Ketika tubuh menerima terlalu banyak gula dalam waktu singkat, pankreas akan bekerja keras untuk memproduksi insulin guna menstabilkan kadar gula darah. Namun, lonjakan insulin ini dapat menyebabkan hipoglikemia reaktif, yaitu kondisi di mana kadar gula darah turun drastis setelah mengalami lonjakan tinggi.
Gejalanya bisa berupa pusing, lemas, keringat dingin, hingga sulit berkonsentrasi. Jika terus dibiarkan, pola makan seperti ini bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dalam jangka panjang.
3. Kelelahan dan Rasa Mengantuk Setelah Makan
Pernah merasa sangat mengantuk setelah berbuka? Ini bisa jadi akibat dari makan berlebihan. Saat kamu mengonsumsi makanan dalam jumlah besar, tubuh akan mengarahkan sebagian besar energinya ke sistem pencernaan untuk memproses makanan.
Makanan berlebihan saat berbuka menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak dan otot, sehingga kamu merasa lesu dan mengantuk. Selain itu, makanan tinggi karbohidrat dan gula dapat memicu pelepasan serotonin dan melatonin, hormon yang berperan dalam mengatur rasa kantuk.
4. Peningkatan Berat Badan dan Risiko Obesitas
Meskipun puasa sering dikaitkan dengan penurunan berat badan, kebiasaan makan berlebihan saat berbuka justru dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Ketika tubuh menerima kalori dalam jumlah besar dalam waktu singkat, kelebihan kalori ini akan disimpan sebagai lemak.
Baca Juga: Mencegah Haus saat Puasa, Hindari Konsumsi Makanan Ini Ketika Sahur
Jika dilakukan secara terus-menerus selama Ramadan, kamu justru bisa mengalami kenaikan berat badan yang tidak diinginkan. Terutama jika makanan yang dikonsumsi mengandung lemak jenuh, gula berlebih, dan minim serat, risiko obesitas akan semakin meningkat. Obesitas sendiri berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
5. Risiko Dehidrasi dan Ketidakseimbangan Elektrolit
Makan dalam jumlah besar, terutama makanan asin dan berbumbu, bisa meningkatkan kebutuhan tubuh akan cairan. Jika tidak diimbangi dengan minum air yang cukup, tubuh bisa mengalami dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.
Makanan tinggi garam dapat menarik cairan dari sel-sel tubuh, menyebabkan retensi air, perut kembung, serta tekanan darah meningkat. Kondisi ini bisa membuatmu merasa haus berlebihan dan meningkatkan risiko dehidrasi keesokan harinya saat berpuasa.
Baca Juga: Makanan Viral Bikin Ngiler, Ini 5 Rekomendasi Takjil untuk Buka Puasa
(*)