5 Efek Samping Makan Berlebihan saat Berbuka yang Jarang Diketahui

Saras Bening Sumunar - Selasa, 11 Maret 2025
Kenali efek samping makan berlebihan saat berbuka puasa.
Kenali efek samping makan berlebihan saat berbuka puasa. ferlistockphoto

Parapuan.co - Waktu berbuka puasa menjadi momen yang dinantikan setelah kamu seharian berpuasa. Tak jarang ketika berbuka, Kawan Puan langsung melahap berbagai makanan dan minuman. Namun, tahukah kamu bahwa makan berlebihan saat berbuka puasa memiliki efek samping tersendiri?

Ketika kamu makan terlalu banyak dalam waktu singkat, sistem pencernaan yang sebelumnya beristirahat selama berjam-jam harus bekerja ekstra untuk mencerna makanan dalam jumlah besar. Hal ini dapat menyebabkan gangguan pencernaan, lonjakan gula darah, hingga peningkatan risiko penyakit jangka panjang seperti obesitas dan diabetes.

Menurut laman Cleveland Clinic, pola makan yang tidak terkontrol saat berbuka dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang sering tidak disadari. Oleh karena itu, memahami dampak makan berlebihan dan bagaimana cara menghindarinya sangat penting agar tubuh tetap sehat selama Ramadan. 

Berikut PARAPUAN merangkum apa saja efek samping makan berlebihan saat berbuka yang masih jarang diketahui perempuan. Simak penjelasan lengkapnya!

1. Gangguan Pencernaan

Saat kamu makan dalam jumlah besar setelah puasa, lambung yang sebelumnya kosong harus tiba-tiba mencerna banyak makanan dalam waktu singkat. Hal ini dapat menyebabkan perut terasa penuh, kembung, bahkan mual.

Perut yang penuh karena terlalu banyak makan bisa meningkatkan tekanan pada katup esofagus bawah, yang berfungsi untuk mencegah asam lambung naik ke kerongkongan. Akibatnya, kamu bisa mengalami heartburn atau sensasi terbakar di dada karena asam lambung yang naik.

Selain itu, konsumsi makanan tinggi lemak dan gorengan dalam jumlah besar juga bisa memperlambat pencernaan dan menyebabkan rasa tidak nyaman di perut.

2. Lonjakan Gula Darah

Baca Juga: Panas Dalam Saat Puasa Rentan Terjadi, Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya

Makan berlebihan, terutama makanan yang mengandung karbohidrat sederhana dan gula tinggi seperti kurma berlebihan, minuman manis, atau kue-kue manis, dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara drastis.

Ketika tubuh menerima terlalu banyak gula dalam waktu singkat, pankreas akan bekerja keras untuk memproduksi insulin guna menstabilkan kadar gula darah. Namun, lonjakan insulin ini dapat menyebabkan hipoglikemia reaktif, yaitu kondisi di mana kadar gula darah turun drastis setelah mengalami lonjakan tinggi.

Gejalanya bisa berupa pusing, lemas, keringat dingin, hingga sulit berkonsentrasi. Jika terus dibiarkan, pola makan seperti ini bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dalam jangka panjang.

3. Kelelahan dan Rasa Mengantuk Setelah Makan

Pernah merasa sangat mengantuk setelah berbuka? Ini bisa jadi akibat dari makan berlebihan. Saat kamu mengonsumsi makanan dalam jumlah besar, tubuh akan mengarahkan sebagian besar energinya ke sistem pencernaan untuk memproses makanan.

Makanan berlebihan saat berbuka menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak dan otot, sehingga kamu merasa lesu dan mengantuk. Selain itu, makanan tinggi karbohidrat dan gula dapat memicu pelepasan serotonin dan melatonin, hormon yang berperan dalam mengatur rasa kantuk.

4. Peningkatan Berat Badan dan Risiko Obesitas

Meskipun puasa sering dikaitkan dengan penurunan berat badan, kebiasaan makan berlebihan saat berbuka justru dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Ketika tubuh menerima kalori dalam jumlah besar dalam waktu singkat, kelebihan kalori ini akan disimpan sebagai lemak.

Baca Juga: Mencegah Haus saat Puasa, Hindari Konsumsi Makanan Ini Ketika Sahur

Jika dilakukan secara terus-menerus selama Ramadan, kamu justru bisa mengalami kenaikan berat badan yang tidak diinginkan. Terutama jika makanan yang dikonsumsi mengandung lemak jenuh, gula berlebih, dan minim serat, risiko obesitas akan semakin meningkat. Obesitas sendiri berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

5. Risiko Dehidrasi dan Ketidakseimbangan Elektrolit

Makan dalam jumlah besar, terutama makanan asin dan berbumbu, bisa meningkatkan kebutuhan tubuh akan cairan. Jika tidak diimbangi dengan minum air yang cukup, tubuh bisa mengalami dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit.

Makanan tinggi garam dapat menarik cairan dari sel-sel tubuh, menyebabkan retensi air, perut kembung, serta tekanan darah meningkat. Kondisi ini bisa membuatmu merasa haus berlebihan dan meningkatkan risiko dehidrasi keesokan harinya saat berpuasa.

Baca Juga: Makanan Viral Bikin Ngiler, Ini 5 Rekomendasi Takjil untuk Buka Puasa

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Alasan Mengapa Tidur Siang Itu Penting, Terutama untuk Perempuan