Parapuan.co - Kanker paru-paru menjadi salah satu jenis kanker yang rentan menyerang perempuan setelah kanker serviks dan payudara. Jenis kanker tersebut disebabkan karena pembelahan sel yang tidak terkendali di organ paru-paru.
Lebih dalam lagi, kanker paru-paru adalah sebutan untuk kanker yang bermula di paru-paru, biasanya berada di saluran udara (bronkus atau bronkiolus) atau kantung udara kecil (alveoli). Meksipun bermula di paru-paru, kanker ini sangat memungkinkan untuk menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Kondisi ini disebut sebagai kanker paru metastasis yang lebih sulit diobati daripada kanker yang belum menyebar. Kanker paru-paru metastasis terjadi pada stadium 4. Adapun stadium kanker paru-paru dibagi menjadi stadium 1,2,3, dan 4.
Menurut dokter onkologi, John C. Kucharczuk, MD, kanker paru-paru pada perempuan bisa dipicu karena berbagai faktor. Mulai dari faktor hormonal hingga paparan asap rokok yang sangat tinggi.
"Bisa jadi karena faktor hormonal. Bisa jadi karena paparan asap rokok yang sangat tinggi," ujar John C. Kucharczuk dikutip dari Penn Medicine. Ia juga menambahkan bahwa kanker paru-paru pada perempuan yang tidak merokok bisa terjadi karena mutasi genetik.
Mengenali Gejala Kanker Paru-Paru pada Perempuan Sejak Dini
Menurut laman Cancer Research UK, kanker paru-paru pada perempuan memang tidak selalu menimbulkan gejala pada tahap awal. Tapi, gejala kanker paru-paru yang balik untuk meliputi batuk yang tak kunjung sembuh.
Hal ini juga dialami oleh ibunda penyanyi Raisa, Ria Mariaty. Sebelum didiagnosis kanker paru-paru, Ria Mariaty sempat mengalami batuk selama hampir satu bulan. Adapun gejala lain kanker paru-paru pada perempuan yakni:
- Batuk hampir sepanjang waktu.
- Kehabisan napas saat melakukan hal-hal yang biasanya mudah dilakukan.
- Batuk berdahak yang disertai darah di dalamnya.
- Merasakan nyeri atau sakit di dada atau bahu.
- Infeksi dada yang berulang atau infeksi dada yang tidak kunjung membaik.
- Kehilangan nafsu makan.
- Merasa lelah sepanjang waktu.
- Berat badan yang turun.
Sementara, banyak gejala yang muncul bisa jadi disebabkan oleh kondisi medis lain, tetapi mendeteksi kanker paru-paru sejak dini bisa mempermudah pengobatannya. Selain gejala umum tersebut, ada beberapa tanda kanker paru-paru lainnya yang harus perempuan waspadai.
Baca Juga: Seperti Raisa, Ini Peran Anak Perempuan Sebagai Caregiver Ibu Pengidap Kanker
Misalnya, perubahan pada bentuk jari kuku. Beberapa orang mengalami pembengkakan pada jari kuku. Mereka juga mungkin merasakan nyeri dan pembengkakan pada persendian.
Adanya masalah terhadap hormon juga bisa menjadi gejala kanker paru-paru. Gejala kanker paru-paru terkait hormon jarang terjadi, tetapi beberapa jenis sel kanker paru-paru menghasilkan hormon yang masuk ke aliran darah. Hormon tersebut dapat menyebabkan gejala-gejala yang tampaknya tidak berhubungan dengan kanker paru-paru.
Adapun gejala kanker paru-paru terkait hormon meliputi:
- Mual dan muntah.
- Sakit kepala Kebingungan atau kesulitan berpikir jernih.
- Merasa lemah atau lelah.
- Merasa gelisah atau mudah tersinggung.
- Kelemahan, kejang, kram, atau nyeri otot.
- Kejang atau pingsan.
- Kesulitan berjalan dan menaiki tangga.
- Kesulitan mengangkat benda atau mengangkat lengan.
- Kelopak mata terkulai, mata kering dan penglihatan kabur.
- Masalah menelan.
- Pusing saat berdiri.
- Mulut kering.
- Sembelit.
Kawan Puan, demikianlah berbagai tanda kanker paru-paru yang rentan menyerang perempuan. Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan kanker paru-paru.
Sayangnya, perempuan yang menunjukkan gejala sering kali didiagnosis dengan penyakit lain, seperti asma atau pneumonia, sebelum akhirnya diketahui mengidap kanker paru-paru.
Jika merasakan ada yang tidak normal dengan tubuhmu, jangan ragu untuk meminta pemeriksaan lebih lanjut seperti rontgen dada atau CT scan, terutama bila memiliki faktor risiko tertentu. Intinya, kanker paru-paru tidak hanya masalah perokok.
Penting bagi setiap orang, terutama perempuan, untuk waspada terhadap gejalanya dan melakukan pemeriksaan jika ada kekhawatiran tentang kesehatan paru-paru mereka.
Baca Juga: Sudah Tahu Bahaya, Kenapa Masih Banyak Orang Mengabaikan Risiko Asap Rokok bagi Ibu Hamil?
(*)