Parapuan.co - Satu lagi brand asal Singapura yang diperkenalkan dalam NOVA NOW Jakarta pada awal Maret 2025 lalu. Jenama tersebut ialah GINLEE Studio yang diprakarsai pada tahun 2011 oleh Gin Lee dan Tamir Niv.
Keduanya membuat GINLEE Studio karena keinginan untuk memperindah apa yang dikenakan perempuan, sekaligus membuat karya seni.
Berdiri hampir 14 tahun, GINLEE Studio selalu melakukan eksplorasi tekstil, dari bentuk 2D hingga 3D. Mereka mendesain dengan hati-hati, sebab bentuk tubuh setiap perempuan tidak ada yang sempurna, justru unik.
Selain itu, desain sebuah baju harus dapat diakses semua orang, apapun ukurannya, itulah yang membuat GINLEE menggunakan berbagai ukuran dalam desainnya.
Dalam acara serupa, PARAPUAN berkesempatan melakukan wawancara pada Gin Lee. Diketahui bahwa GINLEE tidak hanya fokus pada keunikan perempuan, melainkan juga sustainability.
Proses GINLEE Membuat Pakaian
Sebagai perusahaan desain, GINLEE memulai dari 0. Dimulai dari mencari inspirasi, mereka menerjemahkan menjadi siluet yang kemudian diaplikasikan dalam sebuah kain.
Usai diterjemahkan dalam sebuah kain, Gin biasanya akan membuat tekstur yang berbeda pada setiap kain, begitu pula dengan ukurannya.
"Proses kami sangat lambat, dari nol yang tidak ada sampel. Hanya kain dan silet yang kemudian disatukan. Ini berkebalikan dengan industri fast fashion, bahwa GINLEE ingin memperkenalkan karya seni, bukan hanya pakaian," ujar Gin.
Baca Juga: Brand Fashion Lokal Ini Gandeng Desainer Rama Dauhan Hadirkan Koleksi Kurasi Timeless
Untuk mendapatkan satu pakaian, Gin bisa memakan waktu 3 bulan dengan 8 sampel. Sebab apabila ada potongan yang ia tidak sukai, ia akan membuat sampel baru.
Mengapa Banyak Pleated dalam Karya GINLEE Studio?
Pada dasarnya, pleated dalam sebuah pakaian hanya teknik. Awalnya, Gin hanya ingin perempuan terlihat lebih indah dengan pakaian yang ia kenakan.
Bagiaman membuat perempuan terlihat lebih cantik dan percaya diri itu yang menjadi awal mula Gin membuat pleated fashion. Ternyata, pelanggan menyukainya sehingga ia terus membuatnya.
Tidak hanya itu, Gin melalui GINLEE Studio juga percaya bahwa setiap perempuan memiliki bentuk tubuh yang berbeda, namun masing-masing tetap unik.
"Saat membuat pakaian, saya mencoba melakukan hal yang berbeda untuk berbagai bentuk tubuh. Jadi ketika merancang sebuah desain, saya akan membedakannya," ujar Gin.
Peduli pada Lingkungan
GINLEE Studio yang percaya bahwa setiap perempuan unik nyatanya juga memiliki kepedulian tinggi kepada lingkungan. Jauh berbeda dari industri fast fashion, GINLEE Studio ingin produknya lebih ramah lingkungan.
Salah satu yang ia lakukan ialah membuat desain pakaian yang cocok digunakan untuk berbagai situasi dan kondisi.
"Kami berharap pakaian kami bisa digunakan bekerja, bahkan pergi akhir pekan. Digunakan lebih banyak hingga seratus kali, itulah yang kami inginkan sebagai merek tahan lama. Kami percaya saat memperlambat proses pembuatannya, barang jadi unik dan masa pakai lebih lama," pungkas Gin.
Baca Juga: 6 Tips Berbusana Modest Fashion Saat Ramadan ala Stylist Tastemaker
(*)