National Geographic Indonesia dan Majalah Bobo Gelar Sekolah Konservasi di Lereng Gunung Muria

Saras Bening Sumunar - Kamis, 13 Maret 2025
National Geographic Indonesia dan Majalah Bobo Gelar Sekolah Konservasi.
National Geographic Indonesia dan Majalah Bobo Gelar Sekolah Konservasi. Jacob Wackerhausen

Parapuan.co - National Geographic Indonesia bersama dengan Majalah Bobo menggelar acara bertajuk Sekolah Konservasi di lereng Gunung Muria. Kegiatan ini sendiri berlangsung pada Rabu (12/3/2025), persisnya di SD Negeri 1 Colo di Desa Colo, Kabupaten Kudu, Jawa Tengah.

Acara Sekolah Konservasi ini diikuti oleh 42 siswa-siswi kelas 2 sampai 5 SD Negeri 1 Colo. Seluruh siswa-siswi tampak antusias menyimak materi pendidikan konservasi yang disampaikan oleh para pemateri dari National Geographic Indonesia dan Majalah Bobo.

Sebelum acara berlangsung, kegiatan ini dibuka oleh Editor in Chief National Geographic Indonesia, Didi Kaspi Kasim. Dua pemateri dalam acara ini adalah Mahandis Yoanata Thamrin selaku Managing Editor National Geographic Indonesia dan David Togatorop sebagai Editor in Chief Majalah Bobo.

Didi Kaspi Kasim, yang hadir langsung di lokasi, mengatakan kepada anak-anak yang mengikuti acara Sekolah Konservasi ini bahwa mereka hidup di bentang alam yang indah. "Tempat kalian ini bagus banget," kata Didi merujuk pada Desa Colo yang berada di lereng Gunung Muria.

"Banyak bapak-bapak di sini yang sudah melestarikan hutan, menanam pohon. Nah, kini tugas kalian sebagai generasi muda untuk meneruskan perjuangan itu," tutur Didi.

Mahandis Yoanata Thamrin, yang juga hadir langsung di lokasi, menyampaikan materi berjudul "Sunan Muria dan Teladan Hidup bersama Macan Tutul Jawa". Materi yang disampaikan Yoan ini kemudian memancing interaksi. Tak sedikit pula siswa-siswi yang melempar pertanyaan pada Yoan.

Lebih lanjut, Yoan mengisahkan sosok Sunan Muria yang diyakini warga setempat memiliki khodam (pembantu) berupa macan tutul yang bertugas menjaga lingkungan. Hal ini menggambarkan bahwa sejak masa lampau macan tutul telah menjadi hewan yang dihormati.

Yoan juga menjelaskan bahwa macan tutul masih hidup di Gunung Muria dan perlu kita lestarikan. Sebab, keberadaan hewan ini sangatlah penting bagi kehidupan.

"Macan tutul adalah spesies kunci untuk keanekaragaman hayati. Mereka juga merupakan indikator kesehatan ekosistem dan berperan penting dalam pengurangan risiko bencana," ujar Yoan.

Baca Juga: National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Rayakan 2 Dekade, Catat Tanggalnya

Sumber: National Geographic Indonesia
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

7 Tanda Pacarmu Cowok yang Baik Tapi Tak Cocok Jadi Suami, Apa Saja?