National Geographic Indonesia dan Majalah Bobo Gelar Sekolah Konservasi di Lereng Gunung Muria

Saras Bening Sumunar - Kamis, 13 Maret 2025
National Geographic Indonesia dan Majalah Bobo Gelar Sekolah Konservasi.
National Geographic Indonesia dan Majalah Bobo Gelar Sekolah Konservasi. Jacob Wackerhausen

Selain gajah Kalimantan, gajah Sumatra juga mengalami nasib serupa. Populasinya terus menurun akibat kehilangan habitat alami mereka dan maraknya perburuan liar. Padahal, gajah memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, seperti menyebarkan biji tanaman yang membantu pertumbuhan hutan.

Seluruh murid peserta Sekolah Konservasi di SD Negeri 1 Colo mendapat bingkisan dari Majalah Bobo.
Seluruh murid peserta Sekolah Konservasi di SD Negeri 1 Colo mendapat bingkisan dari Majalah Bobo. Donny Fernando/National Geographic Indonesia

Kurniati, guru di SD Negeri 1 Colo, mengaku sangat senang atas kehadiran tim liputan National Geographic Indonesia di sekolahnya. Kurniati juga senang dengan adanya Sekolah Konservasi yang diadakan di sana.

"Kakak-kakak kru liputan National Geographic Indonesia ini memberikan pengalaman berharga kepada anak-anak di SD 1 Colo," kata Kurniati.

"Kami sih sebenarnya dekat dengan hutan ya. Cuma kan anak-anak belum tahu bagaimana cara melestarikan hutan, terus ada apa saja di dalam hutan itu. Ternyata anak-anak baru tahu ada macan tutul. Terus bagaimana cara melindunginya. Ternyata lebih paham setelah ada kakak-kakak dari tim liputan National Geographic Indonesia," tuturnya lagi.

Ini adalah kali pertama National Geographic Indonesia bersama Majalah Bobo mengadakan kolaborasi kegiatan Sekolah Konservasi. Kegiatan perdana ini mengangkat tema "Menjaga Keanekaragaman Hayati untuk Masa Depan: Konservasi Flora dan Fauna Indonesia".

Tujuan utama kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran konservasi. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya menjaga lingkungan, flora, dan fauna khas Indonesia, khususnya spesies yang terancam punah.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan mengenalkan teknologi dalam pendidikan. Persisnya memanfaatkan teknologi hybrid untuk membuka akses pembelajaran yang lebih luas dan menarik bagi siswa di daerah terpencil.

Tujuan lainnya adalah menginspirasi generasi muda. Mendorong siswa untuk menjadi agen perubahan dalam pelestarian lingkungan dan mencintai alam sejak dini.

Satu tujuan lagi adalah menyediakan ruang diskusi dengan para ahli. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar langsung dari pakar lingkungan dan konservasi tanpa keterbatasan jarak.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi awal yang baik bagi siswa untuk memahami pentingnya konservasi serta bagaimana mereka dapat berperan aktif dalam menjaga keanekaragaman hayati Indonesia. Ke depan, kegiatan ini juga bakal diselenggarakan di wilayah-wilayah pelosok lainnya yang sedang dikunjungi tim National Geographic Indonesia dalam tugas ekspedisi mereka.

Baca Juga: Banjir Hadiah! Ini Doorprize untuk Pemenang Undian HUT 50 Tahun Majalah Bobo

(*)

Sumber: National Geographic Indonesia
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Pevita Pearce Beberkan Cara Raih Financial Freedom dengan Fitur dari Bank Digital Ini