2. Buat Suasana Kerja Lebih Menyenangkan
Bekerja di hari libur tidak harus terasa membosankan. Kamu bisa menciptakan suasana kerja yang lebih menyenangkan agar tetap bersemangat. Jika memungkinkan, dengarkan musik favorit di meja kerja, gunakan pakaian yang lebih santai jika aturan kantor memperbolehkan, atau dekorasi meja kerja dengan sedikit sentuhan bernuansa Lebaran agar tetap terasa kemeriahannya.
Selain itu, jika kamu bekerja di kantor bersama rekan kerja lain yang juga tidak libur, ajak mereka untuk membuat suasana lebih hangat dengan membawa camilan khas Lebaran, mengadakan makan siang bersama, atau sekadar berbagi cerita ringan. Hal ini bisa membantu mengurangi rasa sepi dan tetap menjaga semangat bekerja.
3. Tetapkan Target dan Reward untuk Diri Sendiri
Salah satu cara ampuh agar tetap termotivasi adalah dengan menetapkan target harian serta memberikan reward bagi diri sendiri setelah berhasil menyelesaikan pekerjaan. Target ini bisa berupa menyelesaikan tugas tertentu dalam waktu yang lebih singkat atau meningkatkan produktivitas dengan lebih fokus bekerja.
Sebagai bentuk apresiasi untuk diri sendiri, kamu bisa merencanakan sesuatu yang menyenangkan setelah jam kerja berakhir. Misalnya, memesan makanan favorit sebagai hadiah kecil, menonton film yang sudah lama ingin ditonton, atau melakukan aktivitas agar rileks di rumah.
Sistem reward seperti ini dapat meningkatkan motivasi kerja dan membuat seseorang lebih bersemangat dalam menjalani rutinitas.
4. Ingat Tujuan dan Dedikasi dalam Bekerja
Terakhir, jangan lupa untuk selalu mengingat alasan mengapa kamu bekerja. Apakah itu untuk mencapai target karier, menabung untuk masa depan, atau memberikan kehidupan yang lebih baik bagi keluarga? Memahami tujuan besar di balik pekerjaanmu bisa menjadi sumber motivasi yang kuat agar kamu tetap bersemangat, bahkan saat harus bekerja di hari libur.
5. Atur Waktu agar Tidak Merasa Terbebani
Manajemen waktu yang baik sangat penting agar kamu tidak merasa terlalu terbebani dengan pekerjaan. Buatlah jadwal kerja yang lebih terstruktur dengan menyelesaikan tugas-tugas utama lebih awal agar tidak menumpuk di akhir hari.
Baca Juga: Meritokrasi: Peluang atau Hambatan bagi Perempuan Karier di Dunia Kerja?
(*)