Termasuk Pelecehan Seksual terhadap Anak, Apa Beda Child Grooming dan Pedofil?

Arintha Widya - Sabtu, 15 Maret 2025
Perbedaan child grooming dan pedofilia yang sama-sama bentuk pelecehan seksual terhadap anak.
Perbedaan child grooming dan pedofilia yang sama-sama bentuk pelecehan seksual terhadap anak. tzahiV

Parapuan.co - Kasus yang bergulir terkait Kim Soo Hyun dan mendiang Kim Sae Ron kembali membuat publik mengulik tentang istilah child grooming. Lebih dalam lagi, kiranya banyak juga yang penasaran apakah child grooming sama atau berbeda dengan pedofil, mengingat keduanya termasuk kategori pelecehan seksual terhadap anak.

Untuk membahasnya lebih jauh, tentu Kawan Puan perlu tahu definisi dari masing-masing istilah, baik child grooming maupun pedofil atau pedofilia. Simak informasi yang PARAPUAN rangkum dari berbagai sumber berikut ini!

Apa Itu Pedofilia?

Melansir Inhope, pedofilia adalah gangguan seksual di mana seseorang memiliki ketertarikan seksual terhadap anak-anak yang belum memasuki masa pubertas. Tidak semua orang dengan kecenderungan pedofilia bertindak melakukan pelecehan seksual terhadap anak, tetapi mereka memiliki fantasi, dorongan, atau perasaan seksual yang intens terhadap anak-anak dalam jangka waktu yang lama.

Pedofilia lebih banyak ditemukan pada laki-laki, dan meskipun jarang, bisa juga terjadi pada perempuan. Seorang pedofil tidak selalu menjadi pelaku pelecehan seksual terhadap anak, karena pedofilia merujuk pada preferensi seksual, bukan tindakan.

Sebaliknya, seseorang bisa saja melakukan pelecehan terhadap anak tanpa memiliki ketertarikan seksual khusus kepada mereka, tetapi melakukannya karena faktor lain, seperti dorongan untuk mendominasi atau mengendalikan korban.

Apa Itu Child Grooming?

Laman Safe Guarding Children menyebut child grooming adalah proses manipulasi yang dilakukan oleh pelaku untuk membangun kepercayaan anak dan lingkungannya dengan tujuan akhirnya melakukan pelecehan seksual. Grooming adalah tindakan persiapan sebelum terjadi pelecehan seksual terhadap anak.

Proses grooming bisa terjadi secara langsung atau melalui media online. Pelaku bisa saja merupakan anggota keluarga, teman dekat, orang dengan posisi otoritas, atau bahkan seseorang yang baru dikenal oleh anak. Grooming biasanya melibatkan tahapan berikut:

Baca Juga: Kasus Balita Dibunuh karena Utang, Kenali Faktor Risiko Kekerasan terhadap Anak

1. Menargetkan Anak: Pelaku mencari anak yang rentan, seperti anak yang kurang mendapat perhatian di rumah, korban perundungan, atau anak yang memiliki masalah keluarga.

2. Membangun Kepercayaan: Pelaku membangun hubungan emosional dengan anak dan orang-orang di sekitarnya agar tidak menaruh curiga.

3. Memberikan Perhatian Khusus: Anak diberikan hadiah, pujian, atau perhatian lebih untuk membuatnya merasa dihargai.

4. Mengisolasi Anak: Pelaku berusaha menciptakan situasi di mana mereka bisa berdua saja dengan anak.

5. Menormalisasi Perilaku Seksual: Pelaku mulai memperkenalkan konsep-konsep seksual, baik secara verbal maupun melalui tindakan fisik.

6. Mengontrol Korban: Setelah pelecehan terjadi, pelaku menggunakan ancaman, rasa bersalah, atau manipulasi agar anak tidak melaporkan kejadian tersebut.

Perbedaan Utama Pedofil dan Child Grooming

Perbedaan utama antara keduanya terletak pada aspek tindakan. Pedofilia adalah tentang ketertarikan seksual yang bersifat internal, sementara grooming adalah tindakan aktif yang dilakukan pelaku untuk membangun situasi yang memungkinkan terjadinya pelecehan seksual terhadap anak.

Tidak semua pedofil adalah pelaku pelecehan seksual, begitu pula tidak semua pelaku pelecehan seksual terhadap anak adalah pedofil. Beberapa pelaku mungkin melakukannya karena kesempatan, faktor ekonomi (seperti perdagangan anak), atau motif lain yang tidak berkaitan dengan preferensi seksual terhadap anak-anak.

Baca Juga: Sempat Dimintai Ganti Rugi, Ini Fakta Hubungan Kim Soo Hyun dan Kim Sae Ron

Grooming adalah kejahatan serius yang telah diakui dalam hukum di berbagai negara, termasuk di Indonesia, di mana tindakan ini dapat dihukum secara hukum. Anak-anak yang menjadi target grooming biasanya berada dalam kondisi rentan, seperti mengalami perundungan, kurangnya dukungan sosial, kesepian, atau berasal dari keluarga dengan masalah internal seperti kekerasan dalam rumah tangga atau perceraian.

Selain anak-anak, pelaku juga sering mencoba membangun kepercayaan dengan orang tua, keluarga, atau tenaga profesional yang bekerja dengan anak-anak agar dapat lebih leluasa mendekati target mereka.

Untuk melindungi anak-anak dari bahaya grooming, penting bagi lingkungan sekitar, termasuk keluarga dan institusi pendidikan, untuk memahami pola grooming dan mengenali tanda-tandanya.

Orang dewasa yang bertanggung jawab harus waspada terhadap perilaku mencurigakan seperti individu yang memberikan perhatian berlebih, sering memberikan hadiah tanpa alasan jelas, atau mencoba mengisolasi anak dari lingkungannya.

Selain itu, membangun lingkungan yang aman bagi anak-anak, baik di rumah maupun di institusi seperti sekolah, adalah langkah penting dalam mencegah terjadinya grooming dan pelecehan seksual terhadap anak.

Dampak dan Cara Melindungi Anak dari Grooming dan Pelecehan

Baik grooming maupun pelecehan seksual dapat berdampak buruk pada psikologis anak dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, guru, dan masyarakat untuk memahami tanda-tanda grooming dan segera mengambil tindakan jika ada yang mencurigakan.

Beberapa cara untuk melindungi anak antara lain:

  • Mengedukasi anak tentang batasan fisik dan pentingnya berbicara jika merasa tidak nyaman.
  • Membangun komunikasi terbuka agar anak merasa aman untuk menceritakan pengalaman mereka.
  • Memantau interaksi anak secara online untuk menghindari bahaya dari predator daring.
  • Mengetahui tanda-tanda grooming, seperti perubahan sikap anak yang tiba-tiba, menerima hadiah yang tidak biasa, atau sering menghabiskan waktu dengan orang dewasa tertentu tanpa alasan jelas.
  • Melaporkan perilaku mencurigakan kepada pihak berwenang untuk mencegah potensi kejahatan lebih lanjut.

Pedofilia dan child grooming adalah dua hal yang berbeda tetapi saling berkaitan. Pedofilia merujuk pada ketertarikan seksual terhadap anak-anak, sedangkan grooming adalah tindakan aktif untuk memanipulasi dan mempersiapkan anak untuk pelecehan seksual.

Grooming adalah ancaman nyata yang dapat dicegah dengan kesadaran dan tindakan proaktif dari lingkungan sekitar anak. Oleh karena itu, edukasi dan kewaspadaan terhadap tanda-tanda grooming sangat penting untuk melindungi anak-anak dari bahaya seksual.

Baca Juga: Viral Usai Aliando Diduga Pacari Remaja 15 Tahun, Kenali Bentuk Child Grooming

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Termasuk Pelecehan Seksual terhadap Anak, Apa Beda Child Grooming dan Pedofil?