Ketika sebuah fakta mengejutkan terungkap, hal ini bisa menjadi pukulan berat yang mengguncang kepercayaan terhadap pasangan. Dalam situasi seperti ini, membatalkan pernikahan bisa menjadi keputusan terbaik untuk menghindari masa depan yang penuh dengan ketidakpastian dan rasa sakit hati.
4. Masalah Finansial
Keuangan merupakan salah satu aspek penting dalam pernikahan, dan jika ada masalah serius dalam hal ini, bisa jadi seorang perempuan akan mempertimbangkan ulang keputusannya.
Dalam beberapa kasus, perempuan baru mengetahui bahwa pasangannya memiliki utang besar yang tidak pernah dibicarakan sebelumnya, atau mungkin memiliki kebiasaan boros yang bisa merusak stabilitas keuangan rumah tangga.
Masalah finansial yang tidak terselesaikan sebelum pernikahan bisa menjadi bom waktu yang berpotensi meledak di kemudian hari. Jika seorang perempuan merasa bahwa pasangannya tidak bisa bertanggung jawab secara finansial, membatalkan pernikahan bisa menjadi langkah yang lebih bijaksana dibandingkan menghadapi ketidakpastian ekonomi setelah menikah.
5. Menunjukkan Perilaku yang Berbahaya
Menjelang pernikahan, perempuan sering kali mulai melihat tanda-tanda perubahan dalam diri pasangan yang sebelumnya tidak terlihat. Ada yang mulai mengalami kekerasan emosional, perilaku manipulatif, atau bahkan ancaman fisik yang sebelumnya tidak pernah terjadi.
Ketika seorang perempuan menyadari bahwa pasangannya memiliki sifat asli yang berbahaya dan tidak dapat diterima, membatalkan pernikahan menjadi satu-satunya cara untuk melindungi diri. Menikah dengan seseorang yang memiliki kecenderungan kasar atau manipulatif hanya akan membawa penderitaan jangka panjang.
Baca Juga: Perempuan Ragu pada Pasangan Jelang Pernikahan, Mengapa Perasaan Ini Muncul?
(*)