Parapuan.co - Di tengah kesibukan sehari-hari, banyak orang memilih makanan yang praktis dan mudah disajikan untuk sahur maupun berbuka. Salah satu makanan yang sering menjadi pilihan adalah mi instan.
Rasa gurih, tekstur kenyal, serta kemudahan dalam penyajiannya membuat mi instan seolah menjadi penyelamat di waktu sahur yang terbatas atau ketika berbuka puasa saat ingin cepat dan hangat.
Tak hanya itu, mi instan juga memiliki berbagai varian rasa yang menggugah selera. Makanya, banyak orang yang mengonsumsinya tanpa berpikir panjang tentang dampak kesehatannya.
Sebenarnya, tahukah Kawan Puan bahwa mengonsumsi mi instan saat sahur dan berbuka bisa membawa dampak negatif bagi tubuh? Meski terlihat mengenyangkan, makanan ini sebenarnya memiliki beberapa risiko kesehatan yang perlu diwaspadai, terutama jika dikonsumsi terlalu sering.
Melansir dari laman Grid Health, mi instan memiliki kandungan monosodium glutamate (MSG). Zat ini merupakan penyedap yang digunakan dalam mi instan. Konsumsi zat tersebut secara berlebihan dan sering bisa memicu sakit kepala, haus terus-menerus, dan dalam jangka panjang bisa memicu kanker.
Bukan itu saja, kandungan nutrisi pada mi instan juga cukup rendah. Meski menambahkan beberapa jenis sayuran, namun kandungan kimia dalam mi instan akan mengurangi penyerapan nutrisi dari sayuran ke dalam tubuh.
Untuk lebih lengkapnya berikut PARAPUAN merangkum risiko makan mi instan untuk sahur dan berbuka. Yuk, simak pejelasannya Kawan Puan!
1. Tidak Memberikan Energi yang Cukup
Saat sahur, tubuh membutuhkan asupan makanan yang dapat memberikan energi tahan lama agar kamu tetap kuat menjalani puasa sepanjang hari. Sayangnya, mi instan bukanlah pilihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan ini.
Baca Juga: Mencegah Haus saat Puasa, Hindari Konsumsi Makanan Ini Ketika Sahur
Meskipun terasa mengenyangkan di awal, kandungan karbohidrat sederhana dalam mi instan cepat dicerna oleh tubuh, sehingga kamu bisa merasa lapar lebih cepat. Selain itu, mi instan umumnya rendah serat dan protein yang penting untuk menjaga rasa kenyang lebih lama.
Akibatnya, jika kamu hanya mengandalkan mi instan saat sahur, ada kemungkinan besar kamu akan merasa lemas, mudah lapar, dan kurang bertenaga sebelum waktu berbuka tiba.
2. Tinggi Natrium Penyebab Dehidrasi
Salah satu kandungan utama dalam mi instan yang perlu diwaspadai adalah natrium atau garam dalam jumlah tinggi. Kandungan ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan karena sifatnya yang bisa menarik air keluar dari sel-sel tubuh.
Ketika kamu mengonsumsi makanan tinggi garam saat sahur, risiko dehidrasi saat puasa pun meningkat. Tubuh akan lebih cepat merasa haus, namun karena sedang berpuasa, kamu tidak bisa segera menggantinya dengan minum air. Akibatnya, kamu bisa mengalami gejala seperti lemas, sakit kepala, bahkan gangguan konsentrasi saat menjalani aktivitas harian.
3. Berisko Mengganggu Kesehatan Pencernaan
Kesehatan sistem pencernaan sangat penting selama bulan puasa, karena pola makan yang berubah bisa memengaruhi keseimbangan dalam tubuh. Mi instan memiliki kandungan serat yang sangat rendah, sehingga jika dikonsumsi secara rutin saat sahur dan berbuka, kamu bisa mengalami masalah pencernaan seperti sembelit atau perut kembung.
Selain itu, beberapa jenis mi instan juga mengandung bahan tambahan seperti pengawet dan penyedap rasa pemicu iritasi pada lambung, terutama bagi kamu yang memiliki riwayat penyakit maag atau gangguan pencernaan lainnya.
Meskipun mi instan bisa menjadi solusi cepat dan praktis, mengonsumsinya secara rutin saat sahur dan berbuka bukanlah pilihan yang baik untuk kesehatan tubuh. Kandungan natrium yang tinggi serta rendahnya serat dan protein bisa berdampak buruk bagi kondisi tubuh selama menjalani ibadah puasa.
Sebagai gantinya, pilihlah makanan sehat dan seimbang, seperti nasi dengan lauk kaya protein, sayur, serta buah-buahan yang mengandung serat tinggi. Jika ingin tetap menikmati mi instan sesekali, pastikan untuk menambahkan sumber protein seperti telur atau ayam, serta sayuran agar nilai gizinya lebih baik.
Saat pola makan lebih sehat, kamu bisa menjalani puasa dengan lebih bertenaga dan tetap menjaga kesehatan tubuh sepanjang bulan Ramadan.
Baca Juga: Selain Sunnah, Mengapa Kurma Baik Dikonsumsi saat Sahur dan Berbuka Puasa?
(*)