Ikut Daycare, Kapan Anak Sakit Bisa Tetap Dititipkan dan Kapan Perlu Istirahat di Rumah?

Arintha Widya - Senin, 17 Maret 2025
Anak sudah masuk daycare, kapan bisa tetap dititipkan atau perlu istirahat di rumah ketika sakit?
Anak sudah masuk daycare, kapan bisa tetap dititipkan atau perlu istirahat di rumah ketika sakit? yaoinlove

Parapuan.co - Jika anak jadi sering sakit setelah mulai masuk daycare, Kawan Puan tidak sendirian. Pada tahun pertama anak di lingkungan baru seperti daycare (tempat penitipan anak), mereka dapat mengalami sakit beberapa kali.

Seiring bertambahnya usia dan meningkatnya kekebalan tubuh, frekuensi ini dapat menurun pada tahun berikutnya. Namun sebagai orang tua, kamu mungkin bertanya-tanya kapan anak terlalu sakit untuk tetap masuk daycare dan kapan mereka masih bisa tetap pergi meskipun mengalami sedikit gejala.

Pasalnya ketika anak sakit, kamu sebagai orang tua yang bekerja tidak lantas bisa mengambil cuti atau kerja dari rumah terlebih dulu sembari menjaga si kecil, bukan? Lantas, bagaimana solusinya?

Berkonsultasi dengan dokter anak bisa langkah terbaik, tetapi ada beberapa pedoman yang dapat membantumu menentukan apakah anak harus beristirahat di rumah atau bisa tetap pergi ke daycare. Berikut informasinya sebagaimana merangkum What to Expect!

Gejala yang Mengharuskan Anak Beristirahat di Rumah

Beberapa gejala penyakit memerlukan perhatian ekstra dan dapat menjadi alasan kuat untuk tidak membawa anak ke daycare. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Demam

  • Jika suhu tubuh anak lebih dari 38 derajat Celsius, mereka sebaiknya tetap di rumah.
  • Jika bayi berusia 2 bulan atau lebih muda mengalami demam, segera bawa ke unit gawat darurat.
  • Anak yang mengalami demam biasanya perlu dites COVID-19 sebelum kembali ke daycare.

2. Batuk Parah, Pilek, atau Sakit Tenggorokan

  • Jika ada wabah flu di lingkungan sekitar, sebaiknya anak tetap di rumah.
  • Gejala seperti batuk parah, sakit tenggorokan, atau demam bisa menandakan flu atau COVID-19.
  • Vaksinasi flu sangat disarankan untuk anak usia 6 bulan ke atas.

3. Iritabilitas Berlebih

  • Jika anak rewel atau tampak sangat tidak nyaman, mungkin mereka merasa terlalu sakit untuk beraktivitas di daycare.

Baca Juga: Pentingnya Cek Kesehatan pada Perempuan dan Anak, Jangan Tunggu Sakit

4. Sakit Perut

  • Jika bayi menangis terus-menerus, menegang, atau memegang perutnya, ini bisa menjadi tanda nyeri serius.
  • Muntah berwarna hijau atau adanya darah dalam tinja memerlukan perhatian medis segera.

5. Muntah

  • Jika anak muntah lebih dari dua kali dalam 24 jam, sebaiknya tetap di rumah.
  • Dehidrasi adalah risiko utama yang harus diwaspadai.

6. Diare

  • Jika diare sampai bocor dari popok atau membuat anak sulit mengontrol buang air besar, sebaiknya mereka tidak ke daycare.

7. Luka atau Ruam yang Mencurigakan

  • Luka di mulut yang menyebabkan air liur berlebihan bisa menandakan infeksi menular.
  • Ruam yang disertai demam bisa menjadi tanda infeksi.

8. Penyakit Tertentu yang Memerlukan Isolasi

  • Penyakit menular seperti strep throat, cacar air, campak, rubella, pertusis, atau hepatitis A memerlukan waktu pemulihan di rumah.
  • Jika anak terdiagnosis COVID-19, mereka harus mengisolasi diri setidaknya selama lima hari.

9. Kesulitan Bernapas atau Tidak Responsif

  • Jika anak mengalami kesulitan bernapas atau tampak tidak responsif, segera bawa ke unit gawat darurat.

Kapan Anak Masih Bisa Masuk Daycare?

Tidak semua penyakit mengharuskan anak untuk absen dari daycare. Berikut beberapa kondisi yang biasanya tidak memerlukan pengecualian:

  • Pilek biasa (namun, tes COVID-19 mungkin disarankan untuk memastikan penyebabnya).
  • Infeksi telinga.
  • Hidung meler ringan.
  • Konjungtivitis (pink eye) tanpa demam.
  • Ruam tanpa demam.
  • Infeksi jamur seperti thrush.
  • Penyakit kelima (fifth disease) atau infeksi kulit ringan lainnya seperti molluscum contagiosum.
  • Infeksi hepatitis B atau HIV (tidak menular melalui kontak sehari-hari).

Menentukan apakah anak harus tetap di rumah atau bisa pergi ke daycare bisa menjadi tantangan. Namun, sebagai pedoman umum, jika anak merasa sangat tidak nyaman atau dapat menularkan penyakitnya ke anak lain, sebaiknya mereka beristirahat di rumah.

Selalu konsultasikan dengan dokter anak untuk memastikan keputusan yang terbaik bagi kesehatan anak dan lingkungan sekitarnya.

Baca Juga: Benarkah Anak Batuk Tidak Selalu Butuh Obat? Ini Tanda Orang Tua Perlu Khawatir

(*)

Sumber: What to Expect
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Ikut Daycare, Kapan Anak Sakit Bisa Tetap Dititipkan dan Kapan Perlu Istirahat di Rumah?