4. Bangun Hubungan yang Terbuka dan Nyaman dengan Anak
Penting bagi orang tua untuk menciptakan lingkungan yang nyaman agar anak merasa aman untuk berbicara tentang segala hal, termasuk jika mereka mengalami sesuatu yang membuat mereka takut atau tidak nyaman. Anak yang memiliki hubungan dekat dengan orang tua lebih kecil kemungkinannya menjadi korban child grooming karena mereka cenderung lebih berani berbicara jika ada sesuatu yang tidak beres.
Cobalah untuk rutin menanyakan bagaimana hari mereka, dengan siapa mereka berbicara, dan apakah ada sesuatu yang mengganggu perasaan mereka. Jika anak sudah terbiasa berbicara dengan kamu, mereka tidak akan merasa ragu untuk melaporkan sesuatu yang mencurigakan.
5. Beri Edukasi tentang Bahaya Grooming di Dunia Digital
Di era internet, child grooming tidak hanya terjadi secara langsung, tetapi juga melalui media sosial, aplikasi chatting, dan game online. Jelaskan kepada anak bahwa ada orang-orang yang berpura-pura menjadi teman sebaya di dunia maya dengan tujuan jahat. Berikan aturan yang jelas mengenai penggunaan internet, seperti:
- Jangan menerima permintaan pertemanan dari orang yang tidak dikenal.
- Jangan pernah mengirim foto atau informasi pribadi kepada siapa pun secara online.
- Selalu melaporkan jika ada seseorang yang mengajak berbicara tentang hal-hal yang tidak pantas atau meminta merahasiakan sesuatu.
Baca Juga: Termasuk Pelecehan Seksual terhadap Anak, Apa Beda Child Grooming dan Pedofil?
(*)