Material lain yang digunakan meliputi marmer, kayu ek, kuningan, besi tempa, dan beton, yang menciptakan keseimbangan tekstur dan warna yang taktil. Tidak hanya itu, pilihan furnitur yang dipilih dengan cermat semakin memperindah ruangan.
Garis-garis sudut kursi berlengan Utrecht karya Gerrit Thomas Rietveld berpadu dengan desain khas LOEWE, termasuk meja martini besi hitam, podium dengan lapisan keramik dan marmer perak.
/photo/2025/03/20/screenshot-2025-03-20-130316jpg-20250320010843.jpg)
Sementara bangku puffer berumbai memamerkan hasil karya kulit canggih merek tersebut. Di bawah kaki, karpet wol artisanal buatan Spanyol menampilkan reproduksi permadani Peveril of the Peak karya seniman tekstil Inggris John Allen.
Karya-karya yang dipilih langsung dari antologi seni dan kerajinan internasional LOEWE juga dipajang.
/photo/2025/03/20/img_5018jpg-20250320010838.jpg)
Karya akrilik dan abu tanpa judul pada katun karya seniman kelahiran Wales yang tinggal di Glasgow, Merlin James, menjadi ciri khas sudut pandangnya yang unik: intim, berpatina, dan terus-menerus menyelidiki batas dan kemungkinan seni lukis itu sendiri.
Di tempat lain, tiga etsa (1975-1992) karya seniman Amerika Paul Thek memadukan spontanitas yang menyenangkan dengan meditasi yang lebih serius tentang kefanaan hidup.
Baca Juga: Tantangan dan Peluang yang Dihadapi Pengusaha Perempuan di Bisnis Fashion