Parapuan.co - Tren fashion tidak hanya sekadar mengikuti mode, tetapi juga memiliki dampak besar dalam kehidupan sehari-hari.
Dari segi ekspresi diri, ekonomi, hingga profesionalisme, fashion berperan dalam membentuk identitas dan gaya hidup seseorang.
Oleh karena itu, mengikuti tren fashion dengan bijak dapat memberikan manfaat yang lebih luas, baik secara personal maupun sosial.
Kawan Puan tentu sudah tidak asing lagi dengan brand LOEWE. Pada tanggal 24 Januari LOEWE membuka toko baru di Jakarta.
Berlokasi di Pacific Place Mall yang merupakan pusat bisnis di jantung Sudirman Central Business District.
/photo/2025/03/20/img_5047jpg-20250320010457.jpg)
Toko seluas 183 meter persegi ini menyediakan koleksi lengkap busana siap pakai untuk wanita, tas, barang-barang kulit kecil, sepatu, aksesori lembut, kacamata, dan ikat pinggang.
Mengacu pada konsep CASA LOEWE karya direktur kreatif Jonathan Anderson, toko ini memadukan kehalusan ritel dengan keanggunan dan keintiman rumah seorang kolektor seni.
Fasad keramik hijau yang dibuat dengan indah menyambut pelanggan, ubin buatan tangan ini muncul kembali di seluruh bagian dalam dengan serangkaian corak hijau dan perak.
Baca Juga: Pengaruh Ramadan terhadap Tren Modest Fashion Menurut Para Desainer
Material lain yang digunakan meliputi marmer, kayu ek, kuningan, besi tempa, dan beton, yang menciptakan keseimbangan tekstur dan warna yang taktil. Tidak hanya itu, pilihan furnitur yang dipilih dengan cermat semakin memperindah ruangan.
Garis-garis sudut kursi berlengan Utrecht karya Gerrit Thomas Rietveld berpadu dengan desain khas LOEWE, termasuk meja martini besi hitam, podium dengan lapisan keramik dan marmer perak.
/photo/2025/03/20/screenshot-2025-03-20-130316jpg-20250320010843.jpg)
Sementara bangku puffer berumbai memamerkan hasil karya kulit canggih merek tersebut. Di bawah kaki, karpet wol artisanal buatan Spanyol menampilkan reproduksi permadani Peveril of the Peak karya seniman tekstil Inggris John Allen.
Karya-karya yang dipilih langsung dari antologi seni dan kerajinan internasional LOEWE juga dipajang.
/photo/2025/03/20/img_5018jpg-20250320010838.jpg)
Karya akrilik dan abu tanpa judul pada katun karya seniman kelahiran Wales yang tinggal di Glasgow, Merlin James, menjadi ciri khas sudut pandangnya yang unik: intim, berpatina, dan terus-menerus menyelidiki batas dan kemungkinan seni lukis itu sendiri.
Di tempat lain, tiga etsa (1975-1992) karya seniman Amerika Paul Thek memadukan spontanitas yang menyenangkan dengan meditasi yang lebih serius tentang kefanaan hidup.
Baca Juga: Tantangan dan Peluang yang Dihadapi Pengusaha Perempuan di Bisnis Fashion