Catat, Jurus Jitu Menjaga agar Anak Tetap Sehat di Musim Pancaroba

Arintha Widya - Jumat, 21 Maret 2025
Cara menjaga anak tetap sehat di musim pancaroba.
Cara menjaga anak tetap sehat di musim pancaroba. Edwin Tan

Parapuan.co - Kawan Puan, menjaga kesehatan si kecil merupakan tantangan tersendiri bagi orang tua, terlebih di masa peralihan musim yang rentan terhadap penularan penyakit. Masa peralihan musim atau pancaroba dari penghujan ke kemarau sering kali membuat anak rentan sakit.

Lantas, bagaimana cara melindungi si kecil dari penyakit di musim pancaroba? Simak informasi dari dr. Nitish Basant Adnani, B.Med.Sc, M.Sc, Sp. A., Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) sebagaimana dalam siaran pers yang diterima PARAPUAN berikut ini!

Risiko Penyakit di Musim Pancaroba

Musim pancaroba menyebabkan kondisi cuaca sulit diprediksi. Hal ini patut diwaspadai oleh orang tua, mengingat wabah penyakit rentan terjadi, terutama pada Si Kecil yang daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa.

Salah satu jenis penyakit yang lebih sering dialami oleh anak di musim pancaroba adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Udara lembap di musim pancaroba menjadi tempat yang ideal bagi kuman penyebab ISPA (seperti virus dan bakteri) untuk berkembang biak dengan cepat, sehingga meningkatkan risiko penularan pada anak.

Pada musim ini, anak cenderung lebih banyak beraktivitas di ruangan tertutup, yang mempercepat penyebaran virus maupun bakteri. Hal ini juga berpengaruh terhadap penurunan pajanan vitamin D dari sinar matahari, padahal vitamin D mampu menunjang imunitas tubuh.

Di beberapa lokasi, hujan di musim pancaroba masih sering disertai banjir. Kondisi ini meningkatkan risiko berkembangnya penyakit, mengingat banjir menjadi faktor yang mendukung pertumbuhan bakteri, virus, dan jamur.

Genangan air menjadi tempat berkembang biak kuman, sementara risiko kontak dengan air yang tercemar juga sangat tinggi. Selain ISPA, musim pancaroba dan kondisi banjir juga dapat meningkatkan penularan berbagai infeksi lainnya pada anak, seperti:

  • Demam berdarah dengue (DBD)
  • Demam tifoid
  • Infeksi saluran cerna
  • Leptospirosis

Pencegahan Penyakit di Musim Pancaroba

Baca Juga: Balita Rentan Sakit di Musim Hujan, Ini Trik Agar Anak Mau Minum Obat

Melindungi Si Kecil dari paparan penyakit dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

  • Menggunakan masker di sekolah, tempat umum, dan area ramai (untuk anak berusia lebih dari 2 tahun).
  • Membiasakan Si Kecil mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer.
  • Membatasi kontak dengan orang yang sedang sakit.

Walaupun beberapa sumber mengatakan bahwa mandi air hujan dapat memberikan manfaat bagi anak, seperti melatih kemampuan motorik dan sensorik, merangsang kreativitas, serta mengurangi screen time, lebih baik hindari kebiasaan ini.

Air hujan yang tercemar berisiko membawa kuman, baik bakteri maupun virus tertentu. Jika Si Kecil terpapar air hujan, segera lepaskan pakaian yang basah dan ajak mandi dengan air hangat dan sabun.

Penting juga untuk memberikan perlindungan lebih pada anak melalui suplementasi dan vaksinasi. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan suplementasi vitamin D dengan dosis:

  • 400 unit per hari untuk anak berusia 0-1 tahun.
  • 600–1.000 unit per hari untuk anak berusia 1 tahun ke atas.

Selain itu, pastikan anak mendapatkan asupan gizi seimbang dengan proporsi karbohidrat, protein, dan lemak yang sesuai. Berikan makanan dan minuman kaya vitamin serta mineral, seperti sayur dan buah, untuk menunjang imunitasnya.

Penanganan Ketika Si Kecil Sakit

Jika anak mulai menunjukkan gejala sakit, segera lakukan pertolongan pertama agar tidak semakin parah. Orang tua perlu mengidentifikasi terlebih dahulu gejala yang terjadi pada anak. Jika Si Kecil mengalami demam, lakukan langkah-langkah berikut:

  • Kompres dengan air hangat pada dahi dan lipatan tubuh seperti leher, ketiak, dan paha.
  • Berikan asupan cairan lebih untuk mencegah dehidrasi.
  • Gunakan pakaian yang tipis agar panas tubuh mudah keluar.
  • Jika kondisi anak cukup nyaman, boleh mandi dengan air hangat.

Untuk anak yang mengalami batuk dan pilek, pastikan asupan cairannya tetap tercukupi. Anak berusia lebih dari 1 tahun dapat diberikan madu untuk membantu meredakan batuk. Hindari makanan yang digoreng, berminyak, serta makanan atau minuman manis karena dapat merangsang batuk.

Jika gejala demam, batuk, atau pilek menetap atau disertai tanda bahaya seperti napas cuping hidung (gerakan hidung kembang-kempis saat bernapas), tarikan dinding dada, atau napas cepat, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Orang tua tidak disarankan memberikan obat kepada anak tanpa konsultasi dengan dokter spesialis anak. Jenis obat dan dosis harus disesuaikan dengan kondisi serta berat badan anak.

Baca Juga: Ikut Daycare, Kapan Anak Sakit Bisa Tetap Dititipkan dan Kapan Perlu Istirahat di Rumah?

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

3 Cara Hidup Sehat untuk Penderita Epilepsi, Ini Penjelasan Dokter