Mengenal Tongue Tie pada Bayi dan Cara Penanganannya, Apakah Perlu Dipotong?

Saras Bening Sumunar - Senin, 24 Maret 2025
Tongue tie pada bayi.
Tongue tie pada bayi. Freepik

Parapuan.co - Menjadi ibu baru memberikan tantangan tersendiri untuk perempuan, apalagi jika si kecil memiliki masalah kesehatan khusus yang perlu diperhatikan, salah satunya tongue tie. Masih banyak dari kamu yang mungkin belum tahu apa itu tongue tie serta bagaimana penanganannya.

Tongue tie merupakan kondisi sejak lahir di mana frenulum lidah atau jaringan yang menghubungkan antara lidah dan dasar mulut lebih pendek atau tebal. Situasi ini pada akhirnya dapat mengganggu gerakan lidah bayi.

Ketika gerakan lidah terbatas, situasi yang dialami bayi ini akan memengaruhi proses menyusunya. Artinya, tongue tie menyebabkan bayi tidak dapat mengangkat atau menjulurkan lidahnya untuk pelekatan (latch) atau mengisap (suckling).

Ketua Satgas ASI Ikatan Doktor Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A, Subsp.Neo(K) dalam webinar "Mengenal Tongue-tie pada Bayi dan Apakah Semua Kasus Tongue-tie Harus Diinsisisi?" pada Selasa (18/5/2025), mengatakan bahwa tongue tie kerap kali membuat ibu panik karena berat badan bayi tidak kunjung bertambah.

Sementara untuk anak yang lebih besar, tongue tie bisa menyebabkan kesulitan berbicara atau melafalkan huruf-huruf tertentu serta dapat menimbulkan masalah yang berkaitan dengan gerakan lidah.

Biasanya, anak-anak dengan tongue tie memiliki kesulitan dalam artikulasi beberapa huruf. Adapun beberapa huruf yang dimaksud seperti T, D, S, L, dan R.

Lantas, apakah tongue tie pada bayi harus diinsisi?

Mengatasi tongue tie dengan diinsisi.
Mengatasi tongue tie dengan diinsisi. ttsz

Kawan Puan atau orang tua lainnya tentu memiliki pertanyaan apakah tongue tie pada bayi harus dipotong? Terkait hal ini, dokter Naomi memberikan jawaban tegas yakni apabila tongue tie tidak mengganggu proses menyusui antara anak dan ibu, maka tidak perlu melakukan tindakan pemotongan alias insisi.

Baca Juga: Viral di TikTok Bayi Dikerok sampai Gosong, Ini Dampak Buruknya

Itu artinya, tongue tie yang harus diinsisi atau dipotong adalah ketika mengganggu pelekatan atau pengisapan bayi ketika menyusui. "Jadi kalau bayi kesulitan menyusu, belum tentu karena tongue tie. Kalau pun benar, bisa mulai dari perbaiki posisi menyusu, apakah peletakannya sudah betul," ujar dokter Naomi.

"Dilihat juga apakah berat badan anak selama periode menyusui awal itu naik seberapa banyak," imbuhnya. Lebih jauh lagi, dokter Naomi juga mengatakan ketika tongue tie diinsisi tidak sesuai dengan indikasi, situasi ini justru bisa menyebabkan masalah lain.

"Karena jika diinsisi tidak sesuai, justru bisa menyebabkan pendarahan, infeksi atau bekas luka yang mengganggu tempat insisinya. Dikhawatirkan, situasi ini malah akan lebih mengganggu bayi," jelasnya.

Perlu Melakukan Konsultasi Dokter

Ketika orang tua mengetahui si anak mengalami tongue tie, kamu tidak bisa secara langsung memutuskan anak harus diinsisi. Dokter Naomi menjelaskan bahwa ketika merasa si kecil memiliki tongue tie, orang tua disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak dan dokter laktasi terlebih dulu.

Bukan tanpa alasan, konsultasi ini dilakukan untuk mengetahui langkah apa yang bisa kamu ambil untuk mengatasi masalah yang mungkin muncul akibat tongue tie.

"Karena tidak semua tongue tie harus diinsisi. Kalau memang tidak ada masalah ya tidak usah diapa-apakan," ujarnya.

"Tongue tie diinsisi ketika bayi mengalami masalah dalam menyusu, termasuk dalam latch dan suckling," pungkasnya.

Kawan Puan, sekarang kamu sudah tahukan apa itu tongue tie pada bayi dan bagaimana cara penanganannya. Jadi sebelum melakukan tindakan, konsultasikan pada dokter dulu ya!

Baca Juga: Kesehatan Mental Ibu Hamil Bisa Memengaruhi Bayi dalam Kandungan, Ini Faktanya

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Mengenal Tongue Tie pada Bayi dan Cara Penanganannya, Apakah Perlu Dipotong?