4. Melatih Rasa Syukur Bersama
Membiasakan praktik bersyukur dapat mempererat hubungan keluarga dan menciptakan suasana yang lebih positif. Keluarga dapat mulai dengan berbagi hal-hal yang mereka syukuri setiap hari, baik saat sahur maupun berbuka.
Membuat jurnal keluarga tentang rasa syukur juga bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan emosional seluruh anggota keluarga.
5. Mengurangi Penggunaan Teknologi dan Lebih Hadir Secara Fisik
Mengurangi gangguan dari perangkat elektronik seperti ponsel dan media sosial dapat membantu menciptakan momen kebersamaan yang lebih bermakna. Menetapkan waktu bebas teknologi selama liburan, seperti saat makan bersama atau saat berbincang santai, akan membantu meningkatkan kualitas interaksi antaranggota keluarga.
Meskipun tidak bisa mudik, libur Lebaran tetap bisa menjadi momen berharga untuk mempererat hubungan antara orang tua dan anak.
Dengan meluangkan waktu berkualitas, menjaga tradisi, berkomunikasi secara mendalam, melatih rasa syukur, dan mengurangi distraksi teknologi, keluarga dapat menciptakan suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan.
Hal ini membuat setiap anggota keluarga akan merasa lebih dihargai dan terhubung satu sama lain selama libur Lebaran.
Baca Juga: Bonding, Ikatan Antara Orangtua dan Bayi untuk Perkembangan dan Rasa Aman
(*)