Parapuan.co - Libur Lebaran adalah momen yang tepat untuk mempererat hubungan keluarga. Namun, tidak semua keluarga dapat mudik ke kampung halaman karena berbagai alasan. Meskipun demikian, orang tua tetap dapat membangun ikatan yang kuat dengan anak-anak melalui berbagai kegiatan bonding yang bermakna.
Penelitian menunjukkan bahwa hubungan keluarga yang erat berkontribusi pada stabilitas emosional dan kesehatan mental yang lebih baik, terutama selama hari-hari spesial seperti Lebaran.
Berikut beberapa kegiatan yang bisa dilakukan untuk mempererat hubungan orang tua dan anak selama libur Lebaran meskipun tidak mudik seperti melansir The Lincoln Center!
1. Menghabiskan Waktu Berkualitas Bersama
Penting untuk lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas waktu bersama. Waktu berkualitas dapat diisi dengan kegiatan sederhana seperti memasak bersama, bermain permainan keluarga, atau berjalan-jalan di sekitar lingkungan. Interaksi yang bermakna akan membantu membangun hubungan yang lebih dekat dan memberikan rasa aman secara emosional bagi anak-anak.
2. Menciptakan dan Menjaga Tradisi Keluarga
Tradisi keluarga memberikan rasa kebersamaan dan kontinuitas yang penting bagi anak-anak. Jika tidak bisa mudik, keluarga dapat menciptakan atau mempertahankan tradisi sendiri, seperti mengadakan buka puasa bersama dengan tetangga, berbagi makanan dengan orang yang membutuhkan, atau menonton film bertema Lebaran. Tradisi ini akan menjadi kenangan berharga yang mempererat hubungan keluarga.
3. Meningkatkan Komunikasi yang Bermakna
Libur Lebaran bisa menjadi waktu yang tepat untuk berbicara lebih dalam dengan anak-anak. Percakapan yang terbuka dan mendalam akan membantu anak merasa lebih didengar dan dipahami. Ini sangat penting bagi keluarga dengan dinamika yang kompleks, seperti keluarga dengan orang tua tunggal atau keluarga campuran. Orang tua bisa mengajak anak berbicara tentang harapan, impian, atau refleksi mereka selama bulan Ramadan.
Baca Juga: Bisa Tingkatkan Bonding, Ini 5 Ide Olahraga Bersama Anak untuk Dicoba
4. Melatih Rasa Syukur Bersama
Membiasakan praktik bersyukur dapat mempererat hubungan keluarga dan menciptakan suasana yang lebih positif. Keluarga dapat mulai dengan berbagi hal-hal yang mereka syukuri setiap hari, baik saat sahur maupun berbuka.
Membuat jurnal keluarga tentang rasa syukur juga bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan emosional seluruh anggota keluarga.
5. Mengurangi Penggunaan Teknologi dan Lebih Hadir Secara Fisik
Mengurangi gangguan dari perangkat elektronik seperti ponsel dan media sosial dapat membantu menciptakan momen kebersamaan yang lebih bermakna. Menetapkan waktu bebas teknologi selama liburan, seperti saat makan bersama atau saat berbincang santai, akan membantu meningkatkan kualitas interaksi antaranggota keluarga.
Meskipun tidak bisa mudik, libur Lebaran tetap bisa menjadi momen berharga untuk mempererat hubungan antara orang tua dan anak.
Dengan meluangkan waktu berkualitas, menjaga tradisi, berkomunikasi secara mendalam, melatih rasa syukur, dan mengurangi distraksi teknologi, keluarga dapat menciptakan suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan.
Hal ini membuat setiap anggota keluarga akan merasa lebih dihargai dan terhubung satu sama lain selama libur Lebaran.
Baca Juga: Bonding, Ikatan Antara Orangtua dan Bayi untuk Perkembangan dan Rasa Aman
(*)