Parapuan.co - Saat kamu mengonsumsi obat, tubuhmu mungkin bereaksi dengan cara yang tidak terduga. Salah satu reaksi yang bisa terjadi adalah alergi obat, yaitu kondisi ketika sistem imun salah mengenali obat sebagai zat berbahaya dan menyerangnya.
Alergi obat merupakan reaksi sistem imun terhadap obat yang dikonsumsi, baik itu obat bebas, obat resep, maupun herbal. Meskipun semua jenis obat bisa memicu alergi, beberapa obat lebih berisiko menyebabkan reaksi alergi, seperti antibiotik (misalnya, penisilin), obat pereda nyeri (aspirin, ibuprofen, naproxen), obat kemoterapi, dan obat untuk penyakit autoimun.
Alergi obat berbeda dengan efek samping obat dan keracunan obat. Efek samping adalah reaksi yang umum terjadi pada sebagian orang dan biasanya sudah tercantum di label obat. Sementara itu, keracunan obat terjadi karena overdosis atau konsumsi obat dalam dosis yang berlebihan.
Yuk, ketahui serba-serbi tentang alergi obat agar kamu tahu mengapa harus berhenti minum jika mengalami alergi sebagaimana dirangkum dari Mayo Clinic!
Gejala Alergi Obat
Reaksi alergi terhadap obat bisa muncul dalam waktu singkat setelah konsumsi atau beberapa hari kemudian. Berikut beberapa gejala yang mungkin muncul:
- Ruam kulit atau kemerahan
- Biduran (hives)
- Gatal-gatal
- Pembengkakan di wajah atau bagian tubuh lainnya
- Sesak napas atau mengi
- Hidung berair
- Mata gatal dan berair
- Demam
Dalam kasus yang lebih serius, alergi obat dapat menyebabkan anafilaksis, yaitu kondisi yang mengancam jiwa. Gejalanya meliputi:
- Kesulitan bernapas akibat penyempitan saluran udara
- Mual atau kram perut
- Muntah atau diare
- Pusing atau pingsan
- Penurunan tekanan darah drastis
- Detak jantung lemah dan cepat
- Kejang
Jika kamu atau orang di sekitarmu mengalami gejala anafilaksis, segera hubungi layanan darurat medis.
Risiko Jika Tetap Mengonsumsi Obat yang Menyebabkan Alergi
Baca Juga: Alergi pada Anak Bisa Bersifat Genetika, Ini Penjelasan Dokter
Jika kamu tetap mengonsumsi obat yang sudah diketahui menimbulkan alergi, risikonya bisa sangat berbahaya. Reaksi alergi yang awalnya ringan dapat berkembang menjadi lebih parah saat kamu terus terpapar obat tersebut.
Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat alergi obat yang tidak ditangani dengan baik antara lain:
1. Serum Sickness: Reaksi yang menyebabkan demam, nyeri sendi, ruam, pembengkakan, dan mual.
2. Anemia Hemolitik: Penurunan jumlah sel darah merah yang dapat menyebabkan kelelahan, detak jantung tidak teratur, dan sesak napas.
3. DRESS Syndrome (Drug Rash with Eosinophilia and Systemic Symptoms): Kondisi serius yang melibatkan ruam, peningkatan sel darah putih, pembengkakan kelenjar getah bening, serta gangguan hati.
4. Nefritis (Peradangan Ginjal): Bisa menyebabkan demam, darah dalam urine, pembengkakan tubuh, dan kebingungan.
Apa yang Harus Dilakukan Jika Mengalami Alergi Obat?
Jika kamu mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi obat, berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan:
1. Segera Hentikan Penggunaan Obat – Jangan lanjutkan konsumsi obat yang dicurigai menyebabkan alergi.
Baca Juga: Perbedaan Batuk Biasa dan Alergi, Kenali sebelum Putuskan Berobat
2. Hubungi Dokter atau Tenaga Medis – Jika gejalanya ringan, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan alternatif obat yang lebih aman.
3. Segera Cari Bantuan Medis Jika Gejalanya Berat – Jika mengalami kesulitan bernapas, pusing parah, atau tanda-tanda anafilaksis, segera pergi ke unit gawat darurat.
4. Identifikasi Obat yang Memicu Alergi – Jika dokter telah mengonfirmasi alergi terhadap suatu obat, pastikan informasi ini dicatat dalam rekam medis.
5. Gunakan Gelang Medis – Jika kamu memiliki riwayat alergi obat yang serius, memakai gelang medis yang mencantumkan alergi tersebut bisa membantu tenaga medis dalam keadaan darurat.
Pencegahan Alergi Obat
Untuk menghindari reaksi alergi obat di masa depan, kamu bisa mengambil langkah-langkah berikut:
- Beri tahu dokter tentang riwayat alergi obat sebelum menerima resep.
- Hindari obat yang sebelumnya menyebabkan alergi dan tanyakan alternatifnya.
- Jika perlu menjalani prosedur medis yang melibatkan zat kontras atau anestesi, informasikan kepada dokter mengenai alergi yang kamu miliki.
Alergi obat bukanlah hal yang bisa diabaikan. Jika kamu mengalami gejala alergi setelah mengonsumsi obat, segera hentikan penggunaan dan cari bantuan medis.
Mengabaikan reaksi alergi bisa berakibat fatal, terutama jika berkembang menjadi anafilaksis atau kondisi serius lainnya.
Dengan memahami gejala, risiko, dan langkah-langkah pencegahan, kamu bisa melindungi diri dari dampak berbahaya alergi obat. Semoga informasi di atas bermanfaat!
Baca Juga: Ahli Beberkan Cara Memastikan Nutrisi Anak dengan Alergi Susu Sapi Tetap Terpenuhi
(*)