Tubuh kamu memiliki jam biologis internal yang disebut dengan ritme sirkadian. Ritme ini diatur oleh hormon-hormon penting seperti melatonin (hormon tidur) dan kortisol (hormon stres). Ketika kamu merasa lelah tapi tidak bisa tidur, bisa jadi ritme hormon kamu terganggu.
Jika kadar kortisol masih tinggi di malam hari, maka produksi melatonin akan terganggu. Akibatnya, tubuh tidak menerima sinyal bahwa ini saatnya beristirahat, meski kamu sudah kehabisan energi.
3. Overstimulasi dari Gadget atau Cahaya Biru
Apakah kamu masih mengecek ponsel atau laptop saat sudah berada di tempat tidur? Cahaya biru dari layar elektronik bisa menekan produksi melatonin secara signifikan.
Kebiasaan menggunakan perangkat digital sebelum tidur termasuk penyebab utama kesulitan tidur, terutama di kalangan usia produktif.
Cahaya biru memberikan sinyal palsu ke otak bahwa hari masih siang, sehingga tubuh menunda fase tidur alaminya. Bahkan jika kamu merasa sangat lelah, stimulasi visual dan mental dari konten digital bisa membuat otak terus bekerja.
4. Kebiasaan Tidur Tidak Teratur
Tubuh manusia menyukai rutinitas. Jika kamu sering tidur larut malam atau bangun dengan jadwal yang berubah-ubah, ritme sirkadian kamu menjadi kacau. Akibatnya, tubuh kesulitan mengenali kapan waktunya tidur meskipun sudah sangat lelah.
Oleh karena itu, disarankan untuk memiliki rutinitas tidur yang konsisten. Tidur dan bangun pada waktu serupa setiap hari, termasuk di akhir pekan, untuk membantu sistem tubuh bekerja lebih stabil.
5. Konsumsi Kafein Sebelum Tidur
Kafein memiliki efek stimulan yang bisa bertahan hingga 6 jam atau lebih dalam tubuh. Bahkan jika kamu meminumnya di sore hari, kandungan tersebut masih bisa mengganggu proses tidurmu di malam hari.
Baca Juga: Alasan Mengapa Tidur Siang Itu Penting, Terutama untuk Perempuan
(*)