Parapuan.co - Belakangan ini, serial Adolescence di Netflix memicu perbincangan hangat tentang kelompok yang dikenal sebagai incel. Istilah ini diangkat sebagai isu terkait misogini, yang disebut telah berkembang menjadi simbol ideologi berbahaya yang penuh kebencian terhadap perempuan.
Lantas, apa sebenarnya incel dan mengapa dianggap sebagai ideologi yang berbahaya? Simak definisi dan sejarahnya sebagaimana dirangkum dari laman ADL.org!
Apa Itu Incel?
Incel adalah singkatan dari involuntary celibate. Istilah ini mengacu pada laki-laki heteroseksual yang merasa dirinya tidak bisa menjalin hubungan romantis atau seksual, dan menyalahkan perempuan serta masyarakat atas kegagalan tersebut.
"Incels adalah pria heteroseksual yang menyalahkan perempuan dan masyarakat atas kegagalan mereka dalam meraih keberhasilan romantis," tulis sebuah laporan yang menyoroti gerakan ini. Mereka adalah bagian dari kelompok online misoginis yang dikenal sebagai manosphere, bersama dengan Pick Up Artists (PUA) dan Men’s Rights Activists (MRA).
Incel tidak hanya merasa kecewa, tapi juga memiliki "pesimisme yang sangat dalam dan rasa dendam besar terhadap perempuan".
Ideologi dan Keyakinan
Ideologi incel berakar pada anggapan bahwa perempuan memiliki terlalu banyak kekuasaan dalam dunia romantis dan seksual. Ideologi ini percaya bahwa perempuan merusak hidup laki-laki melalui sebuah penolakan.
Menurut pandangan ini, perempuan dianggap melakukan "pemerkosaan terbalik" hanya karena tidak mau berhubungan dengan laki-laki (kelompok incel). Incel juga percaya pada konsep hipergami, yaitu keyakinan bahwa perempuan hanya tertarik pada 20 persen pria teratas yang dianggap tampan, kaya, dan percaya diri – yang mereka sebut sebagai Chads.
Baca Juga: Femisida Bukan Pembunuhan Biasa terhadap Perempuan, Ini Faktanya!