Seringkali ada salah kaprah tentang receiving gifts bahwa hadiahnya harus perhiasan mahal atau mewah. "Namun sebenarnya, hadiah yang dibuat dengan tangan seringkali memiliki makna yang lebih dalam daripada perhiasan mahal," imbuh Adora.
3. Physical Touch Harus Selalu Keintiman
Orang sering berasumsi bahwa keintiman seksual adalah aspek dari physical touch. Padahal, gestur seperti mengusap punggung pasangan setelah melalui hari yang melelahkan juga termasuk physical touch.
Bahkan, sesimpel melayangkan ciuman ke pasangan sebelum mereka berangkat kerja juga termasuk love language physical touch. "Cukup dengan sentuhan sederhana dan mencium pasangan sebelum pergi bisa menjadi tanda seberapa pentingnya mereka untuk pasangan," jelas Adora.
4. Bahasa Cinta Tidak Mungkin Berubah
Love language kemungkinan akan berkembang dan berubah seiring berjalannya waktu. Misalnya, kamu mungkin memulai hubungan dengan berpikir bahwa menerima hadiah sangatlah penting.
Namun, seiring berjalannya waktu, kamu menemukan bahwa kamu sebenarnya kehilangan sesuatu yang lebih dalam di hubunganmu, dan ternyata mendambakan words of affirmation. Dengan kata lain, tergantung pada apa yang sedang terjadi dalam hubunganmu, kamu mungkin mendapati bahwa kamu mendambakan love language yang sebenarnya tidak kamu sadari ternyata penting untukmu.
5. Love Language Satu-Satunya Bentuk Valid Mengekspresikan Cinta
Banyak pasangan terlalu fokus pada kelima jenis love language sehingga mereka lupa bahwa cinta bisa diekspresikan dalam berbagai cara yang tidak selalu masuk dalam kategori tersebut. Misalnya, menyemangati pasangan saat ia sedang stres karena pekerjaan, atau mendengarkan keluh kesahnya dengan sabar tanpa menghakimi, juga merupakan bentuk cinta yang tulus dan mendalam.
Padahal sebenarnya, bahasa cinta hanyalah kerangka atau alat bantu untuk memahami preferensi emosional seseorang, bukan aturan baku yang harus diikuti secara kaku. Dengan kata lain, cinta datang dari empati, perhatian, dan keinginan untuk tumbuh bersama, bukan hanya dari memenuhi daftar love language.
Baca Juga: Benarkah Memahami Love Language Pasangan Bisa Membuat Hubungan Lebih Harmonis?
(*)