Untuk mengatasi hal ini, kamu bisa menggunakan kotak penyimpanan, laci organizer, atau keranjang kecil sebagai solusi penyimpanan terpisah agar semua tetap tertata rapi.
Penggunaan organizer tidak hanya mempercantik tampilan dalam lemari, tetapi juga meningkatkan fungsionalitas lemari karena setiap item memiliki tempat penyimpanannya sendiri.
4. Atur Pakaian Sesuai Warna atau Jenis Aktivitas
Setelah proses decluttering selesai, saatnya mengembalikan pakaian ke dalam lemari dengan sistem yang memudahkan. Ada dua sistem penataan utama yang bisa kamu pilih, yakni berdasarkan warna atau berdasarkan jenis aktivitas.
Jika kamu orang yang menyukai tampilan visual yang rapi dan konsisten, mengurutkan pakaian berdasarkan gradasi warna bisa memberikan kesan estetik dan memudahkan pencarian. Sementara jika kamu lebih sering memilih baju berdasarkan kegiatan (misalnya bekerja, olahraga, hangout), maka sistem pengelompokan berdasarkan fungsi akan jauh lebih efektif.
5. Jadwalkan Waktu Perawatan Rutin
Langkah terakhir namun tak kalah penting adalah menjadwalkan sesi perawatan atau evaluasi lemari secara berkala. Kamu menyisihkan waktu setiap 3 hingga 6 bulan untuk mengecek kembali isi lemari, menghapus barang-barang yang sudah tidak relevan, dan menyesuaikan isinya dengan musim atau perubahan gaya berpakaianmu.
Konsistensi dalam menjaga kerapian lemari ini akan membantumu mempertahankan sistem yang sudah kamu buat, sekaligus membuat proses memilih pakaian setiap hari menjadi lebih menyenangkan dan bebas stres.
Baca Juga: Musim Hujan, Ini Panduan Menjemur Pakaian agar Bebas Bau Tak Sedap
(*)