Parapuan.co - Menyapih anak dari botol susu atau dot bisa menjadi momen yang menegangkan bagi banyak orang tua. Banyak kekhawatiran muncul — apakah anak akan rewel? Apakah dia cukup minum susu jika tidak dari dot? Apakah tidur malamnya akan terganggu? Dan sebagainya.
Padahal, dengan pemahaman dan pendekatan yang tepat, proses menyapih dari botol justru bisa menjadi transisi yang lembut dan tidak perlu ditakuti. Yuk, kita kupas tuntas mitos versus fakta seputar penyapihan ini seperti diungkap pakar parenting Sharon Mazel!
Kekhawatiran: “Ini terlalu cepat”
Fakta: Para ahli merekomendasikan penyapihan dari botol dimulai saat anak berusia 12 bulan, dan sebaiknya tidak lebih dari 15 bulan. Pasalnya di usia ini, anak mulai bisa minum dari cangkir dan tidak terlalu tergantung secara emosional pada botol.
Kekhawatiran: “Anak akan kangen botolnya”
Fakta: Semakin awal penyapihan dilakukan (sekitar 12 bulan), semakin kecil kemungkinan anak menjadi terlalu terikat dengan botol.
Tips: Gunakan transisi ini sebagai kesempatan untuk mengenalkan rutinitas baru yang menyenangkan seperti minum dari gelas warna-warni atau sedotan lucu.
Kekhawatiran: “Anak tidak akan minum susu sebanyak biasanya dari cangkir”
Fakta: Ini adalah hal yang wajar. Anak memang biasanya minum lebih sedikit dari cangkir dibandingkan dari botol.
Baca Juga: 3 Metode Menyapih Anak yang Perlu Ibu Tahu, Bisa Dilakukan Tanpa Drama
Yang penting, anak tetap mendapatkan asupan cairan yang cukup dari sumber lain seperti air, sup, atau makanan yang kaya air.
Kekhawatiran: “Anak tidak akan cukup minum susu”
Fakta: Setelah usia 12 bulan, kebutuhan susu anak hanya sekitar 470–590 ml (16–20 ons) per hari. Nutrisi utama setelah usia ini berasal dari makanan padat, bukan susu saja.
Kekhawatiran: “Menyapih pasti sulit”
Fakta: Proses ini bisa berjalan lancar jika dilakukan secara bertahap, misalnya dengan mengurangi satu sesi botol setiap 4–5 hari.
Agar lebih mudah, mulailah dari tidak memberikan dot di siang hari terlebih dahulu sebelum menyapih botol sebelum tidur.
Kekhawatiran: “Anak saya tidak bisa tidur tanpa botol”
Fakta: Banyak anak bisa beradaptasi dengan mengganti botol sebelum tidur dengan cangkir atau alternatif rutinitas menenangkan lainnya.
Sebagai alternatif, gantikan botol dengan cangkir berisi susu hangat, lalu lanjutkan dengan membaca buku atau pelukan sebelum tidur.
Tidak sulit, bukan? Kawan Puan bisa mencoba tips di atas dan tidak lagi khawatir dengan proses menyapih anak dari dotnya.
Baca Juga: Mitos dan Fakta Menyapih Bayi dari Dot yang Sering Jadi Pengganti DBF
(*)